Manadotempo, Manado-Walikota Manado GS Vicky Lumentut yang diwakili Asisten III bidang Administrasi Umum Frans Mawitjere membuka kegiatan Konsolidasi dan Evaluasi Tim Saber (Sapu Bersih) Pungli (Pungutan Liar) Kota Manado, di Hotel Arya Duta Manado, Sabtu (01/12/2018).
Walikota Vicky Lumentut mengatakan setelah dua tahun terbentuknya Tim Saber Pungli Kota Manado eksistensi dalam melaksanakan tugas-tugas pencegahan terhadap aksi pungutan liar di kalangan Aparatur Sipil Negara (ASN) di jajaran Pemkot maupun lembaga lainnya, harus terus dipertahankan.
“Di tahun kedua ini, Tim Saber Pungli kita harus lebih eksis. Kita lakukan dalam tindakan representatif atau pencegahan, mudah-mudahan itu tidak terjadi dikalangan ASN Pemkot Manado. Banyak hal yang perlu dibicarakan dalam konsolidasi Tim Saber Pungli, khususnya sosialisasi hingga ke tingkat kelurahan hingga pihak-pihak sekolah,” tukas Walikota Vicky Lumentut seperti dikutip Asisten Mawitjere.
Diharapkan, selain pencegahan harus pula ditindaklanjuti dengan penindakan untuk menimbulkan efek jera.
“Dan jika sudah terus menerus dalam upaya pencegahan, maka kedepan harus ada penindakan. Karena korupsi merupakan kejahatan luar biasa, maka kerja dengan hati dan takut akan Tuhan. Kedepan tidak ada tawar menawar, soal pemberantasan Pungli. Jadi upaya pencegahan terus dilakukan, karena mencegah lebih baik dari pada mengobati atau sudah terjerumus ke hal yang merugikan banyak pihak,” tegas Walikota.
Walikota mengingatkan Tim Saber Pungli agar menindak tegas mereka yang hanya memperkaya diri sendiri maupun bersama-sama.
“Jangan ada unsur memperkaya diri sendiri maupun bersama-sama, kalau sebelumnya masih tahap teguran kedepan sudah pasti akan berproses hukum,” pungkasnya.
Sementara itu, Wakil Ketua Tim Saber Pungli Kota Manado Musa Hans Tinangon dalam laporannya mengatakan, sampai saat ini Tim Saber Pungli Kota Manado banyak mendapat pengaduan dan laporan dugaan Pungli yang terjadi disejumlah instansi maupun lembaga.
“Kami banyak mendapatkan laporan dugaan Pungli yang dilakukan di sekolah dan Puskesmas. Laporan dan pengaduan ini lebih banyak berasal dari kalangan orang tua siswa di sejumlah sekolah, juga dari masyarakat yang merasa pelayanan kesehatan tidak maksimal yang dilakukan tenaga kesehatan ditingkat Puskesmas. Tahun 2017 lalu, sudah ada dua oknum ASN yang di proses hingga ke pengadilan,” jelas Tinangon.
Tampak hadir dalam acara sosialisasi tersebut, Asisten I bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Heri Saptono, unsur Polres Manado, KODIM 1309 Manado, Kejaksaan Negeri Manado, Tim Saber Pungli serta Tim Gempita Cerdas Pemkot Manado. (tor)