Dinkes Ketambahan Rp.43 Miliard, Komisi 4 Minta Penjelasan

oleh -16 Dilihat
oleh

 

Manado Tempo – Pada APBD Perubahan tahun anggaran 2022, Dinas Kesehatan (Dinkes) Ketambahan anggaran kurang lebih Rp.43 Miliard, 346 juta dari total sebelumnya kurang lebih Rp.185 Miliard menjadi Rp. 228 Miliard.

Selaku mitra kerja Komisi 4, maka Selasa ( 20/09/2022) Komisi 4 yang dipimpin Ketua Dra.Vonny Paat, Sekretaris Cindy Wurangian, MBA memanggil hearing dinkes yang langsung dihadiri kadis dr. Debbie Kalalo, MSc. PH dan jajaran.

Ketua Komisi 4, Dra.Vonny Paat langsung memintakan penjelasan atas pemanfaaatan dan program apa yang akan dilaksanakam oleh Dinkes dengan ketambahan anggarab ini.
“Sebagai mitra kerja kami ingin tentunya mengetahui kegiatan apa yang akan dilaksanakn oleh Dinkes, sehingga tentunya kita bisa melaksanakan pengawasan agar Program program ODSK dapat memberi nilai bagi masyarakat terpenting sesuai Visi dan Misi Pak Gubernur yang tertuang dalam RPJMD,” jelas Sekretaris FPDIP ini.

dr.Debbie Kalalo pun merinci Bertambah 43 Miliard tersebut untuk :
– Belanja pegawai bertambahan 2 M 96 Juta, yang diperuntukan untuk pembayaran tunjangan , CPNS baru hang belum dialokasikan pada APBD induk serta PNS yang pindah
– Belanja barang dan jas a penambahan Rp.284 juta 885 Ribu untuk kontribusi PBI insentif tenaga kesehatan
– Belanja modal ada penambahan Rp. 41 miliard lebih untuk Program penunjang urusan penunjang daerah propinsi terdiri dari pengerjaan ruang pada RS ODSK dan pinjaman PEN sebesar Rp.6 Miliard, 888 juta pekerjaan pengadaan kelengkapan ruang mata RS Mata pinjaman PEN 3 Miliad l, 476 Juta.

Sementara untuk Dana APBDP induk murni jelasnya, penambahan pada belanja modal gedung dan bangunan pada pembagunan lanjutan RS Daerah OD SK dan RS Mata sebesar 15 Miliard 671 Juta. Ini untuk interior RS dan juga untuk kamar mayat, Laboratorium, Limba B3 serta pusat layanan ibu dan anak.
“RS ODSK mendapatkan alokasi Rp.10 Miliard.dan RS Mata Rp.5 Miliard.

Selain itu DAK Fisik lanjutan 576 juta, untuk pembayaran pekerjaan Gedung Farmasi yang sudah dibayarkan,”jelas Kalalo..

Serta belanja modal aset tetap untuk sisitim informasi managemet RS OD SK Rp.14 M, 978 juta merupakan pinjaman PEN tahun 2021.
Jelas Kadis ini merupakan sistim informasi pencatatan, registrasi masuk, pasien dan sudah direalisasikan. Kontraktor dari Sulut dan konsultan yang berpengalaman diberbagai RS yang melaksanakan pengerjaan untuk komputerisasi yang mantap dan terkoneksi baik.

Berbabagi pertanyaan pun disampaikan anggota Komisi 4, termasuk pelayanan di RS dan juga dukungan untuk kelengkapan sarana dan prasarana di RS ODSK.

Komisi 4 memastikan akan meninjau langsung sejumlah pembagunan fisik guna memastikan apakah laporan yang disampaikan kepada komisi 4 sama dengan dilapangan.
“Jadi kami akan turun untuk meliha realisasi pekerjaan dilapangan termasuk dengan pengadaan sarana dan prasarana,” terang Ketua Komisi 4 Dra.Vonny Paat sebelum menutup RDP dengan Dinkes.

Hadir dalam pembahasan Careig Runtu, Agustien Kambey, Johny Panambunan, Syeni Kalangi dan Muslimah Mongilong.
(DEASY)

No More Posts Available.

No more pages to load.