Manadotempo, Manado-Jemaat Eben Haezar Winangun kini tengah bersukacita, menyusul digelarnya HUT ke-7 di Gereja Eben Haezar tepatnya di kompleks kantor Kodim 1309 Manado, Minggu (17/02/2019).
HUT Jemaat Eben Haezar juga ikut dirangkaikan dengan pelantikan dan penerimaaan Ketua Badan Pekerja Majelis Jemaat dan Pengutusan Pendeta Gereja Eben Haezar Winangun.
Diawali dengan Doa dan Puji-Pujian Ibadah berjalan penuh hikmat dan ungkapan syukur. Terlebih ketika Pelayanan Firman Tuhan dibawakan Ketua Sinode GMIM Pdt DR Hein Arina.
Pendeta Arina menyebutkan banyak tantangan dan masalah yang sampai pada masalah global, namun masalah juga mencakup di bagian internal dan eksternal.
Akan hal tersebut ditegaskan Pendeta Arina, menuntut jawaban dari gereja dengan pelayanan.
“Gereja menjawab dengan dasar cara GMIM bergereja tapi melalui kajian-kajian theologi dan pemahaman Alkitab,” ungkapnya sembari mengatakan dirinya dipilih Tuhan pun agar Gereja terus hidup.
Pendeta Arina ikut menceritakan bagaimana tantangan para Pendeta terdahulu dalam melakukan pelayanan -pelayanan hingga dipelosok.
“Tahun ini saya genap 30 tahun sebagai pendeta. Dan selang menjabat Ketua Sinode GMIM selaa 9 bulan, ada 658 melapor dan terlapor,” terangnya.
Namun disatu sisi diingatkan Ketua Sinode GMIN kepada jemaat pendeta diangkat sedangkan syamas dan penatua dipilih.
“Jadi saya harapkan untuk belajar kepada penatua dan syamas. Dan terlebih kita harus belajar dari raja daud yang adalah raja tapi tidak ada kerajaan, tidak ada panglima, tidak ada pasukan, tidak ada manajemen, dan tidak ada keuangan tapi hanya andalkan Tuhan,” tegasnya.
“Saya yakin jemaat Eben Haezar jemaat yang sehat, amin,” kunci Ketua Sinode diakhir pelayanan Firman Tuhan.
Sementara pada penandatangan pelantikan dan penerimaaan Ketua Badan Pekerja Jemaat Eben Haezar Winangun Pendeta Dina Werat STh
dan Pengutusan Pendeta Nouce Eyva Tuwaidan Sth di wilayah Tuminting disaksikan Ketua wilayah Pendeta Roy Lengkong dan disaksikan seluruh jemaat Eben Haezar serta undangan. (tor)