Manadotempo, Tomohon-Pelayanan prima kepada masyarakat di bidang kesehatan dan KB harus terus ditunjukkan oleh para Kader Kesehatan dan KB.
Demikian ditegaskan Walikota Tomohon Jimmy Feidie Eman SE Ak didampingi Wakil Wali Kota Syerly Adelyn Sompotan saat membuka Dialog Pemerintah Kota Tomohon dengan para Kader Kesehatan dan Kader Keluarga Berencana se-Kota Tomohon, serta Sosialisasi Penanggulangan Stunting di Anugerah hall Kamis (04/04/2019).
Pada bagian lain, soal stunting, wali kota mengatakan patut bersyukur karena selama tiga tahun terakhir, sesuai data dari survey pemantauan status gizi oleh Direktorat Gizi Masyarakat Kementerian Kesehatan, Kota Tomohon mendapat kategori baik.
Tahun 2015 19,9 persen, 2016 6,9 persen dan tahun 2017 13,4 persen. Artinya Kota Tomohon masih berada di bawah batas toleransi standar WHO 20 persen.
Kesempatan itu anggota DPD-RI Ir Stefanus BAN Liow MAP mengatakan, sebagai perwakilan daerah, dalam tugasnya pihaknya terus menyampaikan aspirasi daerah ke pusat, disampaikan dalam setiap rapat kerja dengan para menteri ataupun dalam rapat paripurna.
“Berbagai hal kami sampaikan termasuk dalam bidang kesehatan yang tujuannya untuk kesejahteraan masyarakat,’’ kata SBANL.
Sementara Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRS) Kota Tomohon Ir Miky JL Wenur mengatakan, pihaknya dalam bersinergi dengan pihak eksekutif, tentunya berkomitmen untuk terus melaksanakan program dalam rangka mewujudkan kesejahteraan masyarakat di dalamnya hal kesehatan.
“Ciptakanlah keluarga yang berkualitas dan hal ini tentunya bagian dari peran para kader kesehatan dan kader KB,’’ tukasnya.
Kadis Kesehatan Daerah Kota Tomohon dr Deesje Liuw M Biomed dalam laporannya mengatakan, tujuan kegiatan adalah meningkatkan peran kader kesehatan dan kader KB yang ada di Kota Tomohon.
Hadir dalam kegiatan Sekretaris Kota Ir Harold Lolowang MSc, anggota DPRD Piet Pungus SPd, Asisten Kesra Drs ODS Mandagi, Kadis Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Daerah Kota Tomohon Sjerly Bororing SP MM SIP. (tor)