Masyarakat Kota Tomohon kali ini harus bangga atas perjuangan Walikota Tomohon Jimmy Feidie Eman, SE.AK.CA dan Wakil Wali Kota Syerly Adelyn Sompotan beserta jajaran Pemnkot Tomohon yang terus berjuang agar kota Tomohon memiliki ciri khas tersendiri dalam memajukan dunia partiwisata di Sulut.
Dari launching Calender of Event North Sulawesi yang didalamnya termasuk TIFF 2019 di Balairung Soesilo Soedarman, Gedung Sapta Pesona Jakarta, Kantor Kementerian Pariwisata (Kemenpar), Senin malam (22/4/19), ternyata Tomohon International Flower Festival (TIFF) masuk Kalender Nasional 100 Wonderful Event 2019.
Walikota Tomohon Jimmy Feidie Eman SE Ak CA menjelaskan Tomohon TIFF digelar sejak Tahun 2008. Pada awal pelaksanaannya berskala nasional dengan nama Tomohon Flower Festival. Pada tahun 2010, 2012, 2014, 2015, 2016, 2017 dan 2018 digelar berskala internasional. -Tahun 2018 dan 2019 TIFF masuk dalam 100 Calendar of Event Kementerian Pariwisata RI kategori Wonder Event.
“Event TIFF telah diikuti oleh berbagai negara sahabat yakni Malaysia,Vietnam,Korea utara, India, Rusia, Amerika, Perancis, Belanda, Filipina, Hongkong, Thailand, Selandia Baru, India, Polandia, Jepang, Australia, Tiongkok, Singapura, Sekretariat Nasional ASEAN,CAFE (Council of Asian Flower Exhibition),” tutur Eman.
Sedangkan negara peserta TIFF 2018 yaitu Louny City ( Cheko),Jepang,Korea Selatan, Georgia serta negara anggota CAFE yakni Nepal, Pakistan, Singapura, Taiwan, Thailand, Bhutan, Khazakstan dan Malaysia.
Tomohon International Flower Festival, 7-12 Agustus 2019. Event tahunan ini menampilkan kendaraan hias yang didekorasi menggunakan bunga khas Kota Tomohon dan daerah lainnya dalam berbagai bentuk dan variasi sesuai ikon dan karakteristik masing-masing peserta.
Kendaraan hias ini akan berparade melintasi jalur utama Kota Tomohon selanjutnya diparkir dilapangan luas dan dinilai oleh tim pakar independen yang memiliki kompetisi di bidang florikultura & seni dekorasi.
Menyongsong pelaksanaan TIFF 2019, Wali Kota Jimmy Feidie Eman SE Ak CA mengharapkan agar semua komponen yang ada dalam masyarakat untuk bersama-sama mensukseskan pelaksanaan TIFF 2019 yang dampak luasnya akan dinikmati secara langsung oleh seluruh elemen masyarakat Kota Tomohon. “Bersama-sama mari kita sukseskan TIFF 2019 untuk kemajuan dan kesejahteraan masyarakat Kota Tomohon,” tutur Wali Kota Eman.
Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan nanti saat pelaksanaan TIFF 2019 dirinya akan hadir menyaksikan Festival ini. Oleh karena itu Ia mengingatkan kepada kepala daerah bersama panitia penyelenggara agar meramu pelaksanaan festival ini dengan begitu baik dan profesional, mempromosikannya secara luas dan masif serta melibatkan seluruh stakeholder dalam masyarakat.
Menurut Menpar Arief Yahya, peluncuran Calender of Event North Sulut 2019 ini adalah upaya mempromosikan pariwisata di Bumi Nyiur Melambai. Menteri asal Banyuwangi itu menambahkan, CoE Sulut 2019 juga bisa berimbas positif untuk meningkatkan kunjungan wisman ke Sulut. Khususnya, wisatawan dari Tiongkok, Malaysia, Amerika Serikat, dan Inggris, sebagai pasar utamanya. Serta wisatawan asal Thailand, Singapura, dan Brunei sebagai pasar potensial.
“Peluncuran Calendar of Event North Sulawesi menjadi bukti keseriusan Sulawesi Utara untuk sektor pariwisata. Dan rangkaian atraksi yang disajikan bisa menjadi daya tarik untuk mendatangkan wisatawan. Apalagi, Bandara Sam Ratulangi Sulut sudah terkoneksi dengan beberapa negara, seperti Tiongkok,” paparnya.
Menpar Arief Yahya menjelaskan, pariwisata Sulut perlu didukung unsur 3A (atraksi, amenitas, dan aksesibilitas) yang memadai. Dengan alasan itu, Menpar mengimbau aksesibilitas Bandara Sam Ratulangi Manado perlu dikembangkan. Baik fasilitasnya, runway, taxiway, aircraft parking stand, terminal and airspace capacity. Hal ini harus dilakukan untuk mengantisipasi peningkatan volume atau trafik wisatawan yang masuk ke Manado.
“Hal yang paling penting adalah mengembangkan penerbangan langsung atau regular flight dari Great China, Korea, Jepang, ASEAN sebagai pasar utama, selain membuka rute baru dari Davao (Filipina) adalah pasar potensial,” kata Arief Yahya.
Menteri Yahya mengatakan Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) dinobatkan sebagai The Rising Star sektor pariwisata Indonesia karena mampu mendorong pertumbuhan kinerja pariwisatanya hingga 600 persen dalam empat tahun terakhir.
Sulut khususnya Kota Manado memiliki pertumbuhan tertinggi, dalam empat tahun terakhir yakni tumbuh sebesar 6 kali lipat atau 600 persen sehingga layak mendapat penghargaan sebagai ‘The Rising Star’.
“Penghargaan sebagai The Rising Star ini akan diberikan pada event Jakarta Marketing Week pada 25 April 2019,” kata Menpar Arief Yahya seusai meluncurkan Calender of Event Sulut 2019 di Balairung Soesilo Soedarman.
Menpar menjelaskan, wisatawan mancanegara (wisman) yang berkunjung ke Sulut, utamanya ke Manado,Tomohon dan Bitung pada 2015 sebanyak 20 ribu, tahun 2016 meningkat menjadi 40 ribu atau dua kali lipat. Selanjutnya pada 2017 sebanyak 80 ribu, dan tahun 2018 meningkat menjadi 120 ribu.
“Dalam 4 tahun kunjungan wisman ke Sulut meningkat 6 kali lipat. Begitu juga pergerakan wisatawan nusantara (wisnus) dari sekitar 2 juta menjadi 4 juta atau dua kali lipat, 200 persen, padahal di daerah lain hanya sekitar 5 sampai 10 persen,” katanya.
Dikatakannya, CEO Commitment dari pimpinan daerah (gubernur, bupati, dan walikota) menjadi salah satu kunci keberhasilan Sulut dalam mengembangkan sektor pariwisata. “Sulut tahun ini memiliki 3 event unggulan masuk dalam 100 Wonderful Event 2019,” ujarnya.
Sementara itu Gubernur Sulut Olly Dondokambey yang diwakili Sekda Provinsi Sulut Edwin Silangen mengatakan, tahun ini Sulut mengelar 14 event unggulan di 15 kota dan kabupaten se-Sulut.
“Kami berterimakasih tahun ini Kemenpar memasukan 3 event yakni Festival Pesona Bunaken, Tomohon International Flower Festival, dan Festival Pesona Selat Lembeh dalam kalender nasional 100 Wonderful Event 2019,” katanya. (advertorial)