Pilkada Manado Wujud Pendidikan Politik Santun Ala EE Mangindaan

oleh -6 Dilihat
oleh
Mor Dominus Bastiaan dan EE Mangindaan
Mor Dominus Bastiaan dan EE Mangindaan

MANADO – Evert Erenst Mangindaan yang akrab disapa Lape, Plt Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrat Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) sekaligus anggota majelis tinggi di DPP, saat ini memberikan pelajaran politik santun kepada publik.

Gubernur Sulut periode 1995-2000 itu, membuktikan kepada masyarakat Sulut bahwa politik itu tidak seperti yang disangkakan bahwa menghalalkan segala cara untuk meraup keuntungan pribadi maupun kelompok tertentu.

Meski memiliki jabatan strategis di Partai Demokrat, Lape tidak memanfaatkannya untuk kepentingan pribadi maupun keluarganya.

Hal itu ditunjukkan mantan Menteri Perhubungan di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono itu, di Pilkada Manado Tahun 2016 lalu.

Saat itu, putra semata wayangnya Harley Alfredo Benfica Mangindaan (HABM) merupakan kontestan Calon Walikota Manado yang berpasangan dengan Jemmy Asiku yang diusung Hanura dan Gerindra.

Kepribadiannya yang santun dalam berpolitik kembali ditunjukkannya menjelang Pilkada Manado 9 Desember 2020, meski putranya HABM kembali akan maju sebagai calon Wakil Walikota berpasangan dengan Julyeta Paula Amelia Runtuwene (JPAR).

Sebagai salah satu petinggi partai berlambang bintang mercy, Lape memilih memberikan dukungan kepada para kadernya untuk mencalonkan diri sebagai kepala daerah mewakili Partai Demokrat seperti dukungan yang diterima Mor Dominus Bastiaan (MDB) dan pasangannya Hanny Joost Pajouw (HJP) untuk Pilkada Manado 2020.

“Selama bersama pak ketua DPD, saya banyak belajar dengan beliau bagaimana berpolitik yang santun. Pak ketua selalu mengingatkan kepada kami untuk menunjukkan cara-cara berpolitik yang mendidik. Agar masyarakat mendapatkan pembelajaran politik yang sebagaimana mestinya,” kata Direktur Eksekutif DPD Demokrat Sulut, Vecky Gandey.

Vecky Gandey dan EE Mangindaan bersama istri tercinta
Vecky Gandey dan EE Mangindaan bersama istri tercinta

Lanjut dia, Lape merupakan panutan dan sangat dihargai di mata DPP hingga para kader Demokrat. Sebab, kata Gandey, Lape tidak memaksakan kehendak pribadinya dalam mengambil keputusan di tingkat DPP maupun DPD.

“Beliau mempersilahkan kepada seluruh kader yang berniat maju Pilkada. Kepentingan pribadi, beliau sampingkan. Perilaku ini menggambarkan bagaimana beliau sangat mencintai Demokrat dan menghargai kader-kadernya. Ketua tidak ingin Demokrat terbelah hanya karena kepentingan pribadinya. Itu yang membuat kami salut terhadap beliau,” ungkapnya.

 

Sementara itu, kepada wartawan, Lape menyatakan bahwa dalam berorganisasi sering menemui pilihan berat saat mengambil sebuah pilihan.

“Dalam partai politik ada pahit dan manisnya. Apalagi dalam mengambil sebuah keputusan. Seorang politisi harus berintegritas dalam menjalankan tugas dengan penuh tanggungjawab dan sesuai peraturan yang ada di organisasi atau partai politik,” pungkas Lape. (welkam)

No More Posts Available.

No more pages to load.