MANADO – Perpolitikan di Kota Manado saat ini menjadi perhatian publik di Provinsi Sulawesi Utara (Sulut).
Bukan hanya siapa yang akan diusung PDIP di Pilkada Manado, tapi gejolak diinternal Perindo, Hanura dan Golkar, menjadi santapan masyarakat.
Gejolak terjadi dikarenakan, DPP Perindo melakukan restrukturisasi terhadap kepengurusan yang ada di Kota Manado.
Sama halnya yang terjadi di Partai Hanura Manado. Sejumlah kader partai kuning kunyit itu dinonaktifkan dari jabatannya.
Terbaru, peristiwa yang terjadi di Musda Partai Golkar Kota Manado menjadi perhatian warga. Sejumlah kader dan simpatisan Golkar yang merupakan pendukung Lily Binti merasa terzolimi.
Persoalan yang terjadi diinternal tiga partai itu membuat kader dan simpatisan pendukung kecewa. Tak hayal, kekecewaan itu membuat hilang simpati dan mereka memilih hijarah ke partai lain.
Timbul dugaan, Partai Solidaritas Indonesia (PSI) merupakan salah satu partai yang dituju dari para kader dan simpatisan dari tiga partai itu.
Hal itu merujuk pernyataan Wakil Ketua DPD PSI Manado, Laurents Budi Pangkey bahwa saat ini beberapa tokoh politik telah bergabung.
“Kami tidak mau masuk ke dapur parpol lain. Namun sejumlah tokoh politik sudah menyampaikan secara langsung untuk bergabung dengan PSI. Kami tentu bersyukur dan menyambut baik tokoh-tokoh tersebut, apalagi PSI secara demokratis terbuka bagi semua pihak. Ini tentu menjadi tambahan kekuatan, apalagi tokoh-tokoh ini dikenal sebagai publik figur yang memiliki integritas dan track record yang selalu mengedepankan kepentingan masyarakat. Jadi orang baik sudah bergabung dengan PSI,” tutur Pangkey.
Lanjut dia, PSI merupakan partai terbuka kepada siapa saja yang memiliki kesamaan pemikiran dan kepedulian politik, dalam memperjuangkan kepentingan masyarakat diatas segala-galanya.
“Secara sadar bahwa PSI welcome terhadap semua masyarakat dan tokoh politik yang siap bersama dengan PSI mengedepankan DNA partai yakni anti korupsii, anti intoleransi serta berkomitmen mengedepankan kepentingan umum, mari bergabung. Dan untuk masuk dalam kepengurusan, tentu ada mekanisme partai yang harus dilalui,” pungkas Pangkey.
Penulis: Wenseslaus Kambey