Manadotempo, Manado-Tidak hanya pemerintah yang sedang melakukan pengurangan anggaran untuk dialokasi pada penangulangan Covid19.
BUMD pun ikut merasakan dampak pandemi covid-19 sebut saja Perusahaan Daerah (PD) Pasar Tomohon.
Awalnya mampu mencetak pemasukan dari retribusi hingga 300 juta setiap hari, dimasa pandemi Covid19 terpangkas hingga 55 persen.
Dirut PD Pasar Tomohon Noldy Montolalu SE dan karyawan pun harus rela dipotong gaji sebesar 20 persen atau hanya 80 persen yang dibayarkan.
“Untuk gaji pegawai sejak adanya covid-19 hanya dibayarkan sebesar 80 persen,” kata Montolalu.
Menurut Montolalu, kebijakan tersebut diambil, dikarenakan untuk pendapatan dari biaya retribusi mulai bulan April, Mei dan Juni hanya mencapai 55 persen dari target Rp 300 juta per bulan, artinya total pendapatan April, Mei dan Juni yaitu Rp 523.234.000
“Jika sudah normal kembali tentunya hak karyawan akan dikembalikan sebagaimana mestinya. Tapi dimasa pandemi ini kita harus ikat pinggang dengan melakukan pembiayaan yang prioritas,” terang Montolalu.
Disatu sisi dijelaskan, alasan pedagang harus tetap ditagih biaya retribusi dikarenakan untuk biaya PD harus menanggung sendiri biaya kebersihan dan operasional pasar seperti gaji.
PD Pasar Tomohon sendiri diketahui, memperkerjakan 32 Karyawan dan 5 Badan Pengawas.(redaksi)