Manadotempo, Manado-Penyaluran Bantuan Sosial Beras (BSB) Keluarga Penerima Manfaat Program Keluarga Harapan (KPM PKH) di Kecamatan Tomohon Barat, Sabtu (10/10/2020) dinilai justru menyulitkan masyarakat penerima.
Bagaimana tidak, penyerahan beras tersebut dilaksanakan di kediaman Ketua Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Daerah Kota Tomohon, di Kelurahan Kolongan Kecamatan Tomohon Barat hingga warga harus menempuh perjalanan yang cukup jauh.
Menurut Heri Lasut (45), salah satu warga penerima BSB KPM PKH di Kelurahan Taratara, mengatakan penyerahan bansos beras ini terkesan mempersulit masyarakat. Karena, sebelumnya telah diumumkan untuk mengambil beras bantuan sosial ini di Kantor Kelurahan, namun akhirnya masyarakat harus mengeluarkan biaya sewa kendaraan (motor dan mobil) untuk menuju lokasi penyaluran beras di Kelurahan Kolongan Kecamatan Tomohon Tengah.
“Ini kan bantuan dari Pemerintah Pusat untuk keluarga penerima manfaat PKH, jadi sebenarnya masyarakat tidak perlu dipersulit, kan ada kantor kelurahan kenapa harus jauh-jauh ke Kelurahan Kolongan. Apalagi jarak tempuh untuk menuju lokasi penyerahan bantuan ini tergolong jauh dan ditambah kondisi alam yang curah hujan cukup tinggi akhir-akhir ini,” ujarnya saat bersua dengan wartawan media ini.
Disisi lain, kata Heri, dia sangat berterima kasih kepada Pemerintah Pusat karena telah memberi bantuan beras apalagi saat ini sedang dalam keadaan pandemi CoVid-19. Namun disayangkan satu karung beras basah karena kehujanan saat akan pulang kerumah.
“Kiapa kwa nda kase berbage jo di kelurahan, supaya masyarakat lebeh gampang deng nda pusing kasana kamari, kong tamba le ba ujang karas, guna apa dang tu torang pe kantor kelurahan,” ungkap Heri.
Dari pantauan media ini, kegiatan penyerahan bantuan beras ini tidak menerapkan Protokol kesehatan, diantaranya tidak menyediakan tempat cuci tangan, air serta sabun dan handsanitizer, pembagiannya pun tidak ada jarak sesuai yang diatur oleh pemerintah.(redaksi)