Pembagian Bansos,Lurah Walian 1: Tidak Pilih Warna

oleh -16 Dilihat
oleh

Manadotempo,Tomohon-Tudingan tak netral-nya penyaluran bantuan sosial (bansos) untuk penerimah bantuan bahan pokok bagi pekerja yang terdampak Cofid -19 dari pemerintah pusat di Kelurahan Walian Satu, Kota Tomohon, yang terus mendapat kecaman dari berbagai elemen warga kota bunga langsung ditanggapi dengan dingin oleh Lurah Walian Satu Reynhard Paat.

Terkait tudingan tersebut di jelaskan Lurah Paat, berangkat dari data penerima yang di usul itu memang berjumlah 210 orang penerima, data tersebut di ambil dari tiap lingkungan, siapa – siapa mereka yang di rumahkan akibat terdampak Cofid-19.

Untuk kelurahan walian satu sendiri memang dari disnaker tomohon jatahnya dibatasi sampai 210 penerima. Terkait isyu yang mengatakan pilih – pilih warna itu tidak benar, karna penyaluran bantuan tersebut di salurkan berdasarkan usulan data, sistem pendataanya itu kami lakukan secara profesional dan netral tanpa memandang warna.

Karena untuk penyaluran itu sesuai draft dan tidak memandang warna. “Saya sebagai Lurah sudah perintahkan ke staf untuk menyalurkan sesuai nama-nama yang tertera di SK. Jadi nama-nama itu tidak ada diganti, tapi sesuai dengan SK,” ungkap Paat.

“Malah nama-nama penerima kebanyakan dari warna lain. Tapi warna warni karena penerima diberikan untuk warga yang terkena PHK atau di rumahkan. Tidak ada unsur-unsur politik di situ,” tambah Paat.

Lanjut Paat waktu demo di gelar di depan kantor lurah walian satu Rabu (11/11) belum lama ini, persoalan tersebut sudah saya jelaskan secara detail kepada seluruh masyarakat yang hadir dan sudah mereka pahami.

Bahkan kepada sejumlah oknum wartawan saat saya di wawancarai oleh mereka, “tudingan tersebut sudah saya klarifikasi namun anehnya apa yang saya jelaskan tidak disampaikan secara detail kepada masyarakat , malah yang terjadi dari berita – berita tersebut justru lebih condong menyalahkan pemerintah kelurahan walian satu. “Padahal saat di wawancarai saya sudah memberikan keterangan yang jelas dibarengi dengan data, cuma saja klarifikasi saya tidak diberitakan, entah kenapa tutur Paat.

Terkait dengan video yang terus beredar sampai hari ini, itu juga sudah saya klarifikasi dan jelaskan kepada masyarakat, bahwa yang dimaksut coret garis merah bukan coret yang pendukung berwarna merah melainkan coret yang malas mengikuti kerja bakti bersama.

Sebagai pemerintah kelurahan tujuan saya melakukan evaluasi untuk memberikan mereka motivasi agar terlibat aktif mendukung program Pemerintah, bukan pilih – pilih warna karena lepas dari persaingan politik mereka semua adalah masyarakat saya, apa lagi
pemerintah diwajipkan harus netral dan tidak boleh berpihak tapi saya maklumi ini masi dalam situasi panas – panasnya tahun politik.

“Untuk penyaluran bansos sampai hari ini masi ada sekitar 58 orang yang belum datang kekantor kelurahan untuk mengambil bantuan (penerimah bantuan bahan pokok bagi pekerja yang terdampak Cofid -19. Kalau sudah di ambil mereka akan menanda tangani Draft atau SK yang ada.

Kepada seluruh masyarakat Walian Satu saya mengimbau mari kita jaga persatuan dan kesatuan, jangan cuma karena perbedaan rasa persaudaraan kita jadi renggang. Mari bersama – sama kita sukseskan Pilkada 9 Desember 2020 dengan aman dan damai, kuncinya. (redaksi)

No More Posts Available.

No more pages to load.