Israel Tolak, Hamas Rangkul PBB Mesir dan Qatar Dialog Gencatan Senjata

oleh -147 Dilihat
oleh

Manado Tempo-Israel menolak untuk melakukan gencatan senjata dengan Palestina. Dikutip dari CNN, juru bicara Kementerian Luar Negeri Israel, Lior Haiat, mengatakan bahwa belum waktunya bagi Israel untuk berhenti menyerang Palestina. Bahkan, Haiat berkata bahwa opsi gencatan senjata belum dipertimbangkan hingga sekarang.

“Saat ini adalah waktu bagi Israel untuk mempertahankan dirinya dari serangan teror (milisi Palestina) Hamas. Kami akan lanjut menyerang hingga titik di mana Hamas paham bahwa meluncurkan serangan ke penduduk Israel tidak akan baik untuk ke depannya,” ujar Haiat, Jumat, 14 Mei 2021.

Hal senada dinyatakan oleh Menteri Pertahanan Israel Benny Gantz. Ia berkata, Israel akan terus mempertahankan diri dan melanjutkan serangan hingga serangan dari Hamas berhenti.

Pernyataan Israel berbeda dengan Palestina. Pejabat senior Hamas, Izzat Al Rishq, berkata bahwa Mesir, Qatar, serta PBB sudah mulai berdialog dengan pihaknya perihal upaya gencatan senjata.

Namun, menurut Rishq, sulit untuk melakukan gencatan senjata jika serangan terus terjadi. Oleh karenanya, ia menegaskan bahwa Mesir, Qatar, dan PBB harus mencoba berbicara ke Israel untuk menghentikan agresi militer. Jika agresi berhenti, Rishq mengatakan Hamas akan menentukan langkah selanjutnya.

Baca juga:  Sukseskan Pilkada, Steffen Linu : Perkuat Kelembagaan Dan Perkokoh Kesolidan Yang Sudah Terbangun Baik

“Kami tegaskan Hamas memiliki kemampuan untuk bertahan dan merespon agresi (Israel) selama mungkin,” ujar Rishq.

Per berita ini ditulis, jumlah korban jiwa akibat pertempuran antara Hamas dan Angkatan Bersenjata Israel terus bertambah. Korban terbanyak berada di Gaza dengan 109 orang meninggal, termasuk 28 anak-anak, dan 621 luka-luka. Angka tersebut jauh lebih banyak dibanding Israel di mana tujuh warga meninggal dan 200 luka-luka.

Perkembangan terbaru, Israel mulai mengkonsentrasikan kekuatan di perbatasan Gaza. Bahkan, menurut laporan CNN, mereka sudah memanggil 7000 prajurit cadangan untuk bersiaga. Beberapa menduga Israel mempersiapkan serangan darat, menyerupai pertempuran di Gaza, Palestina pada 2009 dan 2014. Israel mengklaim tidak berniat melakukannya.(*)

 

# # # # # # # # #

No More Posts Available.

No more pages to load.