Manado Tempo-
Entah apa yang sedang dilakukan para aparat pemerintah Kota Manado, dimana warganya diterjang tanah longsor namun belum juga mendapat perhatian.
Buktinya, warga Paal 2, Lingkungan 7 yang diketahui beberapa hari lalu menjadi korban tanah longsor, rumah tinggalnya tidak lagi layak dihuni mengingat lokasinya masih rawan longsor susulan dan memang rumahnya sudah tertimbun material tanah.
Korban bencana tanah longsor pun harus sampai “menjerit” di media sosial (medsos) agar bisa diperhatikan pemerintah. Dia mengaku belum ada bantuan sama sekali padahal ketika kejadian bencana itu, hanya ada baju yang melekat di badan apalagi ada balita 6 bulan yang ikut menjadi korban bencana itu.
“Minta tolong pemerintah perhatikan akang kami warga lingkungan 7 kelurahan Paal dua,sampai saat ini belum ada bantuan yg masuk sedangkan rumah sudah tidak layak untuk tinggal,pas kejadian hanya baju di badan.. soalnya ada Ade bayi umur 6 bln tgl d rumah situ.
Mohon yg ada kelebihan baju bekas bayi,baju bekas dewasa, pempers bole di salurkan kepada kami,” begitu keluhan warga korban banjir.
Pelak saja, usai meminta pertolongan di medsos, baru ada upaya tanya lokasi tempat tinggal, nomor yang bisa dihubungi. Tapi ada juga yang pertanyakan dimana kaling, lurah atau pemerintah yang berwenang soal bantuan bagi warga korban bencana.(inot)