Manado Tempo – Berbagai upaya dan terobosan terus dilakukan oleh Dinas Pariwisata Sulut dibawah koordnasi Kepala Dinas Henry Kaitjily, SH. Hal ini terlihat dari terus meningkatnya kunjungan wisatawan bahkan juga upaya pembenahan sejumlah sarana dan prasarana pariwisata.
Saat RDP antara Komisi 4 dan dinas Pariwosata, Ketua Komisi 4 Dra.Vonny Paat mempertanyakan soal Pendapatan Asli Daearah dan realisasinya, juga DAK dan PEN.
“Kami ingin mengetahui apakah ada DAK, PEN dan besaran PAD serta realisasinya agar kami mendapatkan gambaran untuk kemudian bisa memintakan tambahan anggaran atau tidak saat pembahasan banggar,” jelas Paat.
Terkait hal ini Kadis menjelaskan untuk DAK itu ada dikabupaten Kota, walaupun belum semua yang dapat karena tidak ada master plan dan kesiapan SDM. Sementara untuk dana PEN 3.1 Miliard di tahun 2021 untuk Bukit Kasih dan Sumaro Endo sedangkan PAD yang ditetapkan sebesar 1.5 Miliard.
“Dari.1.5 Miliard ini hanya kurang lebih 15 persen yang dikembalikan dalam bentuk anggaran pemeliharaan 100 hingga 150 juta, sementara kebutuhan untuk pemeliharaan bahkan pengembangkan besar. Kami berharap adanya dukungan anggaran dalam hal ini, sambil terus memacu PAD dari objek wisata, jelas Kaitjily.
Katjili juga memaparkan pihaknya terus bersinergi dengan kabuaten/kota bahkan mendorong agar kemajuan dibidang Pariwisata dapat bergerak bersama.
Terkait hal ini Ketua Komisi 4 Dra.Vonny Paat yang juga masuk dalam banggar menyatakan akan memperjuangkan apa yang menjadi aspirasi dinas terkait dengan anggaran pemeliharaan yang minim.
Namun dirinya juga meminta agar dispar dapat mengembangkan objek wisata lain, terlebih yang pernah mendapatkan anggaran dari DAK seperti
tasik oki.
“Destinasi yang layak untuk dikembangkan juga harus jadi perhatian kalau tidak bisa di serahkan pengelolaan kepada pihak swasta,” tandas Srikandi PDIP ini.
(DEASY)
#
#
#
#
#
#
#
#
#
#
#
