Manado Tempo- Komisi IV DPRD Sulut menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Dinas Pendidikan Daerah Sulut, Selasa (30/08/2022).
Terungkap saat RDP, DAK untuk Pendidikan sebesar Rp 203 Miliar tapi sangat disayangkan anggaran senilai Rp 13 Miliar harus dikembalikan karena usulan dari sejumlah sekolah ternyata bermasalah.
Terkait hal itu, Kadis Pendidikan Sulut, dr.Grace Punuh mengatakan permasalahannya karena perencanaan, tidak ada lahan dan masalah lainnya.
“Setelah di monitoring ternyata ada berbagai masalah misalkan, ada sekolag yang mrngajukan teenyata tidak ada lahan dan masalah lainnya, plafon anggaran yang tidak capai ”ungkap Grace.
Lanjut Kadis, dari Rp 13 Miliar yang tidak bisa di gunakan, tersebar di SMK sebesar Rp 6 Miliar dan SMA Rp 7 Miliar.
Personel Komisi IV, Yusra Al Habsy mempertanyakan hal tersebut. Dirinya mengatakan bahwa hal ini berbahaya dan sangat disayangkan.
“Dunia pendidikan Sulut tercoreng, ini ajukan perencaan yang coba coba, fiktif. Pihak sekolah dalam hal perencanaan tidak beres, dan Dinas Pendidikan tidak maksimal dalam hal pengawasan. Ini bisa dikategorikan kasus,”tegas Yusra.
Jelas anggota DPRD Dapil Bolmong ini 13 Miliard jika di rencanakan secara baik akan dapat membangun sekolah bahkan memenuhi kebutuhan sekolah lainnya.
“Ini kebiasaan permainan oknum yang justru merugikan. Ibu Kadis harus perhatikan baik baik baik baik hal begini jangan terulang lagi,” ungkap Alhabsyi
Senada disampaikan Careig Naichel Runtu (CNR). Politisi Partai Golkar ini menyatakan bahwa dunia pendidikan Sulut sangat dirugikan dan terus ketinggalan hanya karena perencanaan dan pengawasan yang tidak maksimal.
Ketua Komisi IV, Vonny Paat mengaku sangat disayangkan anggaran 13 Miliar harus dikembalikan.
“Anggaran sudah didepan mata lantas dikembalikan. Jangan lagi hal ini terjadi,” ungkap Paat.
Srikandi PDIP itu menghadapkan agar kedepan perencanaan harus maksimal dan efektif.
(DEASY)