Manado Tempo – Indeks Demokrasi Indonesia (IDI) Sulawesi Utara terus mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya yang berada di urutan 12 ditahun 2022 ini naik ke urutan 7. Hal ini di karenakana sinergitas yang baik yang terjalin antara Parpol, KPU, Bawaslu dan Pemerintah. Hal ini sebagaimana diungkap Kepala KesbangPol Sulut Ferry Sangian, S.Sos.MAP saat menjadi salah satu nara sumber kegiatan Rakor KPU bersama stakholder, NGO dan Media, Kamis (13/10/2022).
Namun tambahnya ditahun 2023, pihaknya bertekad agar Sulut bisa berada diurutan ketiga. Hal ini tegasnya bisa terwujud jika adanya kerjasama baik penyelenggara pemilu, TNI/Polri, tokoh agama dan semua stakholde terkait.
“Kita perlu mendorong peran dari Forkopimda dan FKUB untuk memberi peranan yang besar bagi terselenggaranya pelaksanaan pemilu yang aman dan damai,” jelas Sangian.
Ferry Sangian juga memastikan jika Pemerintah Sulut memberi dukungan penuh kepada KPU dan Bawaslu untuk melaksana pemilihan melalui fasilitasi anggaran yang memadai.
“Kita harus memastikan agar NPHD tidak terlambat ditandatangani sehingga setiap tahapan dapat berlaksana secara baik,” ucap Ferry.
“Sinergitas perlu dibangun secara baik antara semua pihak,” ungkapnya.
Sangian juga mewarning masyarakat maupun parpol agar tidak terjebak pada politik identitas serta pemanfaatan media sosial secara baik dan tepat agar tidak memberi kegaduhan yang berpotensi terjadi kerawanan dan gangguan keamanan.
Selain Sangian juga hadir sebagai nara sumber Komisioner KPU, Yessy Momongan dan Komisioner Bawaslu Awaludin Umbola.
Sebagaimana diketahui IDI adalah indikator komposit yang menunjukkan tingkat perkembangan demokrasi di Indonesia. Tingkat capaiannya diukur berdasarkan pelaksanaan dan perkembangan 3 aspek, 11 variabel, dan 28 indikator demokrasi.
(DEASY)
