Wurangian Minta Pemrov Sulut Sikapi Serius Kasus Gagal Ginjal Pada Balita

oleh -575 Dilihat
oleh
Sekretaris Komisi 4 DPRD Sulut Cindy Wurangian, MBA

 

Manado Tempo – Sekretaris Komisi 4 DPRD Sulut bidang Kesra Cindy Wurangian, MBA memberikan perhatian serius terhadap kasus penyakit gagal ginjal akut yang menyerang anak-anak balita yang diduga akibat mengkonsumsi obat – obatan jenis sirup.

Apalagi Kementerian Kesehatan RI telah merilis terjadi peningkatan terutama dalam dua bulan terakhir. Per tanggal 18 Oktober 2022 sebanyak 189 kasus telah dilaporkan, paling banyak didominasi usia 1-5 tahun.

Terkait hal ini maka legislator PartaiGolkar ini meminta pemerintah Provinsi Sulut dan 15 kabupaten/kota terlebih Dinas Kesehatan agar dapat melakukan langka cepat, dan tegas juga koordinasi aktif dengan semua lembaga terkait terhadap obat syrup yang beredar terutama jenis obat yang menimbulkan gejala aktif terhadap perkembangan anak dan kesehatan gangguan ginjal akut.

Tambah Cindy Pemerintah terlebih dinas kesehatan, BPOM dan pihak terkait dapat memberikan informasi dan edukasi secara terbuka dan masif kepada masyarakat luas.
“Pemerintah daerah harus bergerak cepat bersama BPOM melakukan sosialisasi masif kepada masyarakat dan melakukan sidak di apotek dan tempat penjualan obat lainnya.” tegas Sriakandi Golkar ini, Selasa (25/10/2022)

Baca juga:  Wakil Wali Kota Tomohon Buka Rapat Koordinasi dan Finalisasi Laporan Kinerja Pemkot Tahun 2024

Menurutnya sosialisasi kepada masyarakat hingga ke tingkat desa sangat penting untuk mencegah jangan sampai terjadi kasus baru yang beresiko menimpa anak – anak usia dini.

”Masih banyak masyarakat yang dikampung dan kepulauan yang tidak tahu jenis obat apa yang tidak bisa, sehingga penting juga bagi pihak terkait untuk menarik semua obat yang diduga mengandung bahan kimia berbahaya.

Apalagi menurutnya, Kementerian Kesehatan RI telah mengeluarkan Instruksi melalui surat edaran Nomor SR.01.05/III/3461/2022 tentang Kewajiban Penyelidikan Epidemiologi dan Pelaporan Kasus Gangguan Ginjal Akut Atipikal (Atypical Progressive Acute Kidney Injury) pada anak.

” Ini masalah serius bangsa, jangan dianggap remeh, masalah generasi ini, anak-anak balita sangat rentan dengan pertumbuhan tubuh, Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota harus serius melihat persoalan ini ” tandas Cindy.

Diketahui Kementerian Kesehatan telah mengeluarkan edaran bagi sejumlah pihak termasuk tenaga kesehatan dan apotek untuk menghentikan sementara pemberian obat dalam bentuk cair atau sirup. Pemeriksaan tengah dilakukan terkait kemungkinan cemaran EG dan DEG.

Baca juga:  Henry Walukow : Ini Skenario Lengserkan Partai Demokrat Dari Pimpinan AKD DPRD Sulut

Meski demikian dirinya juga meminta agar Pemerintah juga dapat menyampaikan mana obat yang bisa dikonsumsi yang tidak membahayakan anak anak sehingga masyarakat tidak menjadi binggung.

Saat dikonfirmasi apakah komisi IV akan memanggil hearing Dinkes, BPOM dan dinas terkait lainya. Jelas Cindy pihak akan berkoordinasi dengan Ketua dan anggota Komisi lainnya. (DEASY)

No More Posts Available.

No more pages to load.