Manado Tempo – Ketua Badan Pembentukan Peraturan Daerah (Bapemperda), Careig Naichel Runtu (CNR) mengambil sikap tegas terhadap pihak eksekutif terutama dalam mengajukan Ranperda usulan pemprov Sulut.
Tandas CNR, saat ranperda diajukan oleh pihak eksekutif harus siap dari segi naskah akademik, kajian hukum, sosiologis dan asas manfaat lahirnya perda serta yang terpenting alokasi anggaran yang memadai.
“Belajar dari pengalaman sebelumnya pihak eksekutif mengajukan rabperda ke Bappemperda namun seakaan kurang serius karena tanpa naskah akademik dan alokasi anggaran. Bagaimana bisa jalan,” ungkap Personil FPG ini Senin (31/10/2022).
Menurut dia, ada delapan ranperda yang diusulkan masuk dalam Propemperda. Namun CNR mengaku belum bisa membeber semua usulan ranperda, karena masih bersifat sebatas aspirasi.
“Rencananya, usulan ini akan kami sampaikan ke pimpinan DPRD, lalu dilaniutkan dengan konsultasi ke pusat,” ungkap CNR kepada wartawan, usai rapat.
Terkait dengan realisasi Propemperda tahun 2022, khusus ranperda inisiatif, diakui CNR baru mencapai 50 persen.
“Jadi dari empat ranperda inisiatif yang diusulkan DPRD, dua di antaranya tuntas dibahas. Yang lainnya sementara berproses,” tambah dia.
Dua Ranperda itu adalah Ranperda tentang Minuman Tradisional Cap Tikus dan Ranperda tentang Penyelenggaraan Peternakan dan Kesehatan Hewan.
Sedangkan Ranperda tentang Pelaksanaan Program Jaminan Sosial Ketenagakerjaan, serta Ranperda Perlindungan dan Pengendalian Pohon sudah tuntas di tahapan pembahasan, dan tinggal menunggu ditetapkan
(DEASY/*)
#
#
#
