Manado Tempo- Pelaksanaan Ibadah Perayaan Natal dan tahun baru yang berlangsung aman dan kondusif mendapatkan apreseasi dari Ketua Komisi I DPRD Sulut Raski Azhari Momodompit, SH.
Kepada wartawan, Senin (2/01/2023) mengatakan kondisi aman dan nyaman serta kondusifitas yang terjaga baik ini, terjadi akibat kerjasama yang baik antara TNI/Polri/ tokoh agama, tokoh masyarakat, ormas dan warga Sulut sendiri.
“Ini sinergitas yang baik serta tingginya tingkat tolerasi beragama yang terjalin baik sehingga torang samua boleh beribadah bahkan merayakam pergantian tahun dengan aman,” jelas Sekretaris Partai Golkar Sulut ini.
Sebagaimana di.ketahui untuk pengamanan nataldan tahun baru sebanyak 6.508 anggota Polri dan 453 TNI diturunkan.
Guna memantapkan pengamanan Nataru, Polda Sulut juga melaksanakan Apel Gelar Pasukan Operasi Lilin Samrat 2022, Kamis (22/12/2022) di lapangan Mapolda Sulut.
Kapolda Sulut Irjen Pol Setyo Budiyanto mengatakan akan terus berkoordinasi dengan seluruh pihak terkait. “Kita tentu akan terus berkoordinasi dengan seluruh instansi terkait untuk bisa bersama-sama menjaga, mengamankan Provinsi Sulut agar tetap aman dan tertib. Kemudian masyarakatnya nyaman, bisa beraktivitas, bisa menjalankan ibadah, dan bisa merayakan tahun baru bersama keluarga,” ujarnya.
Dia berharap masyarakat untuk turut menjaga situasi keamanan dan ketertiban yang aman dan kondusif, khususnya selama perayaan Nataru. Masyarakat juga diharapkan bisa membatasi hal-hal yang tidak penting.
“Tetap rayakan Natal dan tahun baru dalam suasana kesederhanaan, kemudian tidak melakukan tindakan-tindakan atau kegiatan-kegiatan yang bisa merugikan diri sendiri mau pun orang lain. Harus memperhatikan kepentingan bersama, jangan hanya memikirkan diri sendiri saja. Karena kita hidup ada masyarakat yang lain, harus saling menjaga supaya keamanan dan kenyamanan tetap terjaga,” tutur Setyo.
Kapolda mengatakan, terkait pola pengamanan gereja akan dilakukan baik secara stasioner maupun mobile. “Posisi gereja yang ada di wilayah Provinsi Sulut itu saling berdekatan. Sehingga nanti pola pengamanannya dibeberapa gereja yang berdekatan, nanti kita melakukan pengecekan atau sentuhan oleh beberapa anggota secara mobile, melakukan pengecekan dari gereja satu ke gereja lain,” jelas Irjen Pol Setyo Budiyanto.
Kapolda juga menerangkan, dalam pengamanan Nataru akan melibatkan sejumlah pihak. Prinsipnya ada keterlibatan juga dari ormas, tokoh agama, tokoh masyarakat, termasuk pengelola tempat ibadah.
(DEASY/*)