ManaadoTEMPO, Kotamobagu-Sempat dibesar besarkan media yang menjurus pada persoalan agama, rupanya permasalahan yang terjadi antara Khaerudina Mamonto warga Moyag dan Jeffry Massie warga Moyag Tampoan hanya masalah kecil.
Permasalahan antara Jeffy Massie yang berprofesi sebagai pendeta dan Khaerudin Mamonto sebagai pejabat Kepala Dinas Komunikasi di Kabupaten Bolaang Mongondow Timur itu rupanya hanya kesalahpahaman kecil.
Kesalahpahaman kecil antara Jeffy dan Khaerudin itu bermula dari teguran ringan yang disampaikan oleh Jeffy dan ditanggapi santai oleh Khaeruddin beberapa waktu lalu di Desa Bongkudai.
Permasalahan keduanya itu melebar oleh pemberitaan pada salah satu media, hingga menjurus ke profesi masing masing.
Akibat dari pemberitaan itu pun jadi perbincangan hangat oleh netizen di media sosial.
Dampak dari pemberitaan itu jadi perhatian Pemerintah Kota Kotamobagu mengigat sudah melebar hingga ke profesi masing masing. Langkah antisipasi dilakukan Pemerintah Kota Kotamobagu dengan melakukan mediasi antara Khaerudin Mamonto dan Jeffry Massie di Kantor Camat Kotamobagu Timur dan dihadiri oleh unsur kepolisian, BPD, hingga Babinsa Desa Moyag Tampoan.
Ditemui usai pertemuan, Camat Kotamobagu Timur Kori Manoppo menjelaskan, mediasi antara kedua pihak berjalan secara kekeluargaan dengan hasil kesepakatan damai.
“Iya malam ini kami lakukan mediasi agar persoalan ini tidak melebar kemana-mana, karena hanya persoalan pribadi. Alhamdulillah dalam pertemuan tadi kedua belah pihak telah sepakat berdamai, olehnya kami berharap persoalan kesalahpahaman ini berakhir malam ini juga,” ujar Kori.
Ia pun mengimbau kepada masyarakat agar tidak membesar-besarkan kesalahpahaman yang terjadi karena telah dimediasi oleh pemerintah dan pihak keamanan.
“Kami juga telah menginstruksikan kepada Sangadi Moyag Tampoan untuk selalu mengimbau masyarakat dalam setiap acara kemasyarakatan agar tidak ada lagi yang membesar-besarkan masalah ini melalui media sosial, karena ini hanya persoalan kesalahpahaman biasa,” harapnya.
Hal yang sama juga disampaikan Asisten I Pemkot Kotamobagu Nasli Paputungan yang turut dalam mediasi ini juga berharap, tidak ada lagi riak-riak di luar selepas dilakukannnya mediasi.
“Pertemuan tadi bersifat kekeluargaan untuk menyelesaikan persoalan kesalahpahaman antara Kadis Kominfo Boltim dan Pak Pendeta. Alhamdulillah telah selesai dengan baik dan kami berharap pembicaraan terkait persoalan ini selesai di tempat ini dan tidak lagi berkembang di luar,” harap Nasli.
Sementara itu, kedua belah pihak yang dimediasi baik Jeffry Massie maupun Khaerudin Mamonto sama-sama mengaku telah menyelesaikan kesalahpahaman ini dengan jalan damai.
“Setelah pertemuan ini selesai kalaupun ada riak-riak maupun berita-berita yang berkembang di luar sana karena memang sudah banyak yang memainkan isu ini, tentunya bukan lagi tanggungjawab kami berdua, karena kami sudah bersepakat untuk tidak ada lagi pemberitaan yang memojokan, harapan kami hiduplah dalam damai dan suka cita bersama,” ujar Jeffry.
“Tadi kami sudah bersepakat damai terkait insiden yang terjadi minggu lalu, harapan kami berdua tidak ada lagi riak-riak dari luar. Alhamdulillah persoalan ini sudah ditengahi pemerintah dan sejumlah unsur,” ucap Khaerudin menambahkan.(wn)