Bawaslu Deteksi Dini Kerawanan Pemilu Serentak 2024 Di Sulut

oleh -1168 Dilihat
oleh
Lolly Suherty, S.Sos.I, MH Anggota Bawaslu RI saat menyampaikan sambutan

 

Manado Tempo – Dalam upaya melakukan deteksi dini terhadap tingkat kerawanan pada pelaksanaan Pemilu serentak 2024 di Sulut,maka Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Provinsi Sulut menggelar kegiatan Rapat Koordinasi Indeks Kerawanan Pemilu (IKP) yang bertema “Merayakan Kegembiraan, Mencegah Pelanggaran” Minggu (19/02/2023) di Hotel Sentra Manado.

Kegiatan yang dihadiri Anggota Bawaslu RI Lolly Suhenty, Deputi Bidang Teknis Bawaslu RI, Penanganan Pelanggaran dan Penyelesaian Sengketa, La Bayoni, Karo Pemerintah Pemprov Sulut, Weldie Poli, Forkopimda, Komisioner KPU Salman Saelangi, Pimpinan dan anggota Bawaslu Sulut serta Kabupaten/kota, perwakilan parpol, sejumlah elemen pengawasan, tokoh masyarakat, tokoh agama dan insan pers.

Ketua Bawaslu Sulut Dr.Ardiles Mewoh dalam sambutannya mengajak semua elemen masyarakat untuk bersama sama bergandengan tangan guna mencegah dan bersama-sama melakukan mitigasi.

Mewoh juga mengajak semua elemen pengawasan bisa melaksanakan tugasnya dengan baik.
“Saya mengajak komitmen semua pihak dalam menjalankan pemilu yang berkualitas,” ujarnya.

Sementara itu anggota Bawaslu RI Lolly Suhenty,S.Sos.I, MH mengatakan tema yang diangkat adalah Merayakan kegembiraan, mencegah pelanggaran. Apa tidak salah? Sulut ini suka aneh-aneh, sulut telah dinyatakan sebagai daerah dengan rawan tinggi kedua se Indonesia.

Baca juga:  Pemerintah Kota Tomohon Gelar "Government Transformation Academy" untuk Tingkatkan Kompetensi ASN

“Tapi di tema tertulis rayakan kegembiraan. Kok gitu sih. Terlepas dari itu disisi lain saya melihat ini bisa jadi upaya optimisme Bawaslu Sulut,” Kata Lolly.

Lanjut Lolly, ketika data IKP ditarik dari kabupaten, kota, provinsi dan RI dilakukan analisis. Maka analisis itu adalah situasi yang nyata.
“Kita masih ingat ketika angka partisipasi pemilih itu ternyata 100 persen daerah tingginya mengalahkan DKI dan Jabar maka kita perlu berefleksi. 2024 waspada nggak boleh ada kejadian seperti yang lalu di mana ada warga yang menolak Pilkada, di mana yang lalu ada warga yang tidak bisa memilih,” katanya.

Dalam konteks ini, kata lolly, mari kita refleksikan. Ketika hari ini pemutahiran data pemilih mulai berjalan, maka tidak sekedar kita datang dari rumah ke rumah, coklit dan pasang stiker.

“Esensinya adalah memastikan jangan sampai ada warga sulut yang punya hak pilih tidak bisa milih, yang tidak punya hak pilih malah bisa milih. Potret 2019 kita tahu semua, apalagi sulut punya beberapa pulau yang diarea perbatasan,” Ucapnya.

Baca juga:  Rakor Efisiensi APBD 2025, Gubernur Sulut Tegaskan Ikuti Aturan dan Evaluasi 

“Maka salah satu tantangan kedepan, memastikan teman-teman kita yang ada di area perbatasan tidak kehilangan hak pilihnya, berkepastian hukum sejak awal. Itu penting,” Tambahnya.

Maka dari itu, Lolly juga meminta semua jajaran Bawaslu mengawasi jalannya proses coklit yang sedang berlangsung.

“KPU saat ini sedang berjuang keras untuk memastikan coklitnya benar. Tidak ada yang keliru baik dari tata cara prosedur maupun mekanisme,” pintanya.

Disisi lain, Lolly mengakui peran media adalah sebagai ujung tombak bagi tersiarnya informasi yang benar soal kepemiluan.

Untuk itu Lolly mengajak semua pihak untuk terlibat langsung dalam upaya pencegahan dan pengawasan Pemilu 2024 mendatang.
(DEASY)

No More Posts Available.

No more pages to load.