Manado Tempo – Pemerintah pusat melalui Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Sulawesi Utara (Sulu) terus memberikan perhatian khusus untuk wilayah Kabupaten Kepulauan Talaud, sebagai salah satu daerah terluar, terdepan, dan tertinggal (3T) lewat pembagunan infrastuktur jalan dan jembatan.
Kepala BPJN Sulut, Hendro Satrio MK, ST.MT , Rabu (26/04/2023) menjelaskan Di Talaud, paket proyek tahun jamak (multi years contract) ruas jalan Beo- Essang- Rainis yang akan berakhir pengerjaannya pada tahun 2024 mendatang, dengan anggaran sebesar Rp204 miliar.
Sementara infrastruktur yang akan dibangun adalah peningkatan jalan tanah menjadi aspal sepanjang 23 kilometer, serta memperbaiki lima jembatan kayu menjadi jembatan beton.
“saat ini sudah ada 3 jembatan yang tengah di bangun, dan masih ada dua semua akan tuntas akhir tahun 2024 nanti.
Selain memperbaiki jembatan di ruas Essang-Rainis, ada juga perbaikan Jembatan Ambia serta enam jembatan lainnya seperti Jembatan Panding, Jembatan Awit 1, Jembatan Kandualang, Jembatan Saruuesa, Jembatan Barusuda, Jembatan Malarum Tabang.
Penggantian ketujuh jembatan kayu menjadi jembatan beton tersebut diperkirakan menyerap anggaran sekitar Rp71 miliar.
” Total jembatan yang rusak dan akan diperbaiki sebanyak 12 jembatan, semua kami perbaiki ,”ungkap Hendro Satrio.
Dia menyebutkan total panjang jalan nasional di Kabupaten Kepulauan Talaud sekitar 120 kilometer.
Untuk diketahui sebagaimana alokasi anggaran tahun 2023 , APBN mengelontorkan dana untuk pembangunan jalan dan jembatan di wilayah Sulawesi Utara sebesar Rp 847 Miliar yang dikhususkan untuk pembangunan Jalan dan Jembatan sehingga target tahun 2024 semua jalan Nasional sudah dalam kondisi mantap.
Hendro Satrio berharap dengan terus masifnya pembagunan infrastuktur diwilayah Kepulauan Talaud akan dapat meningkatkan perekonomian dan pembagunan masyarakat disana.
(Deasy Holung)