Manado Tempo – Keseriusan jajaran Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Sulawesi Utara (BPJN Sulut) untuk memantau akan kondisi jalan Nasional diwilayah Sulut sebelum dan sesudah lebaran ditunjukkan dengan melakukan monitoring dan evaluasi ( Monev ).
Kepala BPJN Sulawesi Utara Hendro Satrio M.K, ST, MT, kepada sejumlah wartawan diruang kerjanya Rabu (26/04/2023) menjelaskan, monev digelar hingga dua kali.
“Jadi berdasarkan inastruksi direjen, maka Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Sulawesi Utara (BPJN Sulut) bersama dengan Tim Pemantauan Jalur Lebaran dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), melakukan pemantauan untuk melihat kondisi kesiapan jalur Lebaran di Provinsi Sulawesi Utara, pada pekan lalu. H-14 dan melaporkan hasilnya untuk ditindaklanjuti satker maupun PPK “jelas Satrio.
“Kami lakukan pemantauan mulai dari Tol Manado-Bitung untuk melihat kesiapan jalur lebaran. Kemudian kita keluar dari Bitung ke arah Manado untuk melihat jalan arteri. Langsung ke Amurang lanjut ke Worotican, Kaiya, Maelang, sampai ke Atinggola Batas Gorontalo,”tambah pria low profile ini.
Dia menambahkan, sesuai dengan surat dari Dirjen Bina Marga, seluruh Balai Pelaksanaan Jalan Nasional diminta untuk menyiapkan Jalur Lebaran Tahun 2023.
“Kalau ada lubang segera ditambal. Kemudian tidak boleh ada genangan air lebih dari dua jam, marka jalan harus bagus dan mengecek semua drainase, rumput tidak boleh tinggi, kalau dilapangan ada kereb-kereb diminta dibersihkan dan dicat hitam putih. H-10 sampai H+10 tidak ada alat berat yang dijalan agar tidak menggangu arus transportasi. Selain itu kita juga mengecek jembatan dan sebagainya,” kata Hendro.
“Kemarin juga kita melihat para kontraktor sedang bekerja penambalan lubang, potong rumput, dan isi saluran. Termasuk juga pekerjaan pengaspalan. Kan di lapangan itu banyak yang sudah pengerjaan aspal dan sebagainya,” tambahnya.
Dalam pantauan jelas Satrio, untuk ruas jalan Maelang – Biontang – Atinggola dengan panjang kurang lebih 100 KM, dimana 50 KM rusak saat ini sudah ditangani atau dikerjakan kurang lebih 10 KM .
“Diharapkan nantinya akhir tahun 2024 semua jalan rusak sudah diaspan ditangani secara baik, sehingga jalan mantap diwilayah Sulut semakin bagus” lanjutnya.
(Deasy Holung)