Sekprof Pastikan Ternak Babi  Sulut Masih Aman Dari Virus ASF

oleh -626 Dilihat
oleh
Steve Kepel, ST

 

Manado Tempo – Selain menyampaikan surat Kepala Pemerintah yang berada di Wilayah lintas batas antar Propinsi tepatnya dikabupaten Bolmut dan Bolsel untuk melakukan berbagai upaya Preventif atau pencegahan masuknya Virus ASF pada babi diwilayah Propinsi Sulut pemerintah juga bakal mengalokasikan anggaran untuk upayan pencegahan hal ini.

Suasana RDP Komisi II

Saat RDP dengan Komisi 2 DPRD Sulut dan sejumlah pihak terkait, Senin (5/06/2023) Sekprof Sulut Steve Kepel, ST.M.Si menyatakan, anggaran tanggap darurat untuk kondisi Force Mayor dimungkinkan jika Pemeirntah Kabupaten menyampaikan surat bahwa, ada epidemilogi atau penyebaran Virus yang harus diwaspadai didaerah sekitar.
“Sepanjang ada pernyataan dari Pemerintah Kabupaten/kota bahwa ada epidemilogi maka pemerintah bisa menganhgarkan untuk dana tidak terduga,” jelas Kepel.

Namun dalam kesepatan ini Kepel juga meminta kerjasama dari.Asosiasi Peternak Babi di Sulut , untuk dapat membantu pemerintah terkait jenis kendaraan yang membawah hewan babi atau daging babi dari luar Sulut untuk melakukan pencegahan.
“Bukan hanya babi yang terinfeksi Virus ASF yang kita waspadai tapi juga orang atau kendaraan sebagai carrier yang masuk keluar Sulut dan tidak didisinfektan itu juga bahaya. Makanya perketat wilayah perbatasan sambil menyiapkan sarana pemusnahan itu perlu dilakukan,” ungkap Kepel.

Baca juga:  Gubernur Sulut dan Mentri Pariwisata Bahas Pelaksanaan TIFF 2025

Sebelumnya Gilbelrt Wantalangi didampingi Sekretaris Daan Kairupan, selaku ketua dan Sekretaris peternak Babi Sulut mengeluhkan soal belum adanya alokasi anggaran pada Dinas terkait. Mereka berharap agar hal ini menjadi perhatian serius pemerintah.
“Perputaran perekonomian dari sektor ini sangat besar, jika kemudian kita terkena imbas atas kasus ini maka semua sektor akan terdampak bukan hanya peternak babi, tapi juga masyarakat, petani jagung, penjual makanan dan penjual pakan ternak, banyak yang bakal di PHK dan imbasnya angka kriminalitas naik,” ungkap mereka.

Sementara itu Ketua Komisi 2 Sandra Rondonuwu dalam salah satu Item kesimpulan menegaskan jika Komisi 2 akan sama sama mengawal alokasi anggaran tanggap darurat untuk pencegahan Virus ASF.
(Deasy Holung)

No More Posts Available.

No more pages to load.