Minsel, Manado TEMPO-Tonaas Laskar Manguni Indonesia (LMI) Kabupaten Minahasa Selatan Tommy Pantow memberi perhatian serius terhadap kasus tewasnya seorang bocah berusia tiga tahun warga kecamatan Tompaso Baru.
Pria yang berlatar belakang pengusaha ini, meminta pihak yang berwajib dalam hal ini kepolisian sektor Tompaso Baru, agar melakukan penyelidikan soal penyebab pasti kematian bocah tersebut.
“Melihat dari luka dan lebam yang ada di tubuh korban, ada kemungkinan korban mengalami penganiayaan dan berujung pada kematian. Bukan karena kecelakaan atau terjatuh,” ungkap Pantou.
Menurut pria yang akrab disapa Topan ini bahwa adanya perbedaan keterangan yang disampaikan pihak keluarga soal penyebab kematian korban, semakin memperkuat kecurigaan pihaknya. “Awalnya informasi yang kami dengar, korban terjatuh dari mobil mainan. Dan informasi lainnya menyebutkan kalau korban terjatuh dari mobil pickup. Namun informasi-informasi tersebut, dinilai sangat tidak masuk akal, karena ditubuh korban terdapat lebam berukuran besar di kepala bagian depan atau jidat serta luka sobek di kepala bagian belakang dan bagian dada membiru. Maka berdasarkan kejanggalan ini, kami meminta pihak kepolisian sektor Tompaso Baru untuk melakukan penyelidikan,” ujarnya.
Dia menegaskan untuk terus mengawal proses kasus tersebut, mengingat korban masih dibawah umur. Bahkan sebagai wujud kepedulian dan keseriusan dalam penanganan kasus, dirinya telah menggelontorkan sejumlah uang untuk biaya visum.
Diketahui, kasus kematian bocah berumur tiga tahun, telah dilaporkan oleh pihak keluarga yakni ayah korban berinisial EL(33) di Polsek Tompaso Baru, berdasarkan laporan polisi nomor : LP/48/Vlll/2023/Sek-Tpsb tertanggal 15 Agustus 2023.(***)