Felly Runtuwene : Mari Cegah Stunting Untuk Ciptakan Genarasi Bangsa Yang Tangguh Dan Cerdas

oleh -505 Dilihat
oleh
Ketua Komisi IX DPR RI, Felly Esterlita Runtuwene, SE saat menyampaikan materi. Juga hadir Wakil Ketua Komisi III DPRD Sulut, Stella Runtuwene, AMd.Sek dan Wakil Ketua Dekab Minsel Paulman Runtuwene

MINSEL, ManadoTempo – Persoalan Stunting (Gizi Buruk) masih menjadi persoalan besar di tengah-tengah masyarakat ditanah air ini.

Segala upaya dilakukan pemerintah guna meminimalisir terjadinya Stunting pada anak.

Berdasarkan data kementrian kesehatan, prevelensi angka stunting di Indonesia masih sangat tinggi berada di angka 27,7 persen.

Hal itupun menjadi perhatian serius ketua Komisi IX DPR RI Felly Estelita Runtuwene, SE

Dimana dirinya bersama Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPPOM) di Manado turun langsung ke masyarakat guna mensosialisasikan sekaligus memberikan edukasi tentang bagaimana cara pencegahan stunting pada anak.

Foto Bersama Nara Sumber dan Masyarakat

Terbukti, Senin (11/09/2023) FER bersana BBPOM di Manado melaksanakan sosialksasi di Desa Rumoong Bawah Kec.Amurang Barat Kabupaten Minsel.

Kurang Lebih 350 Warga masyarakat antusias mengikuti kegiatan ini.

Pada kesempatan itu, dikatakan Felly Esterlita Runtuwene (FER), Mantan anggota DPRD Sulut ini, bahwa masalah stunting di Indonesia memerlukan penanganan yang tepat karena bisa menjadi salah satu ancaman serius bila tidak dilakukan tindakan pencegahan.

Terlebih pemerintah sendiri sudah menargetkan Program Penurunan Stunting menjadi 14% pada tahun 2024 mendatang melalui Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting.

“Jangan sampai anak – anak kita kehilangan masa depan karena infeksi gizi, karena bicara masalah gizi buruk pada balita tidak hanya terkait masyarakat miskin tetapi juga bisa terjadi pada orang berada, kenapa ? banyak perempuan yang akan menikah sampai harus melakukan diet sehingga mempengaruhi kondisi gizi dalam tubuh kemudian pada proses kehamilan akhirnya ikut mempengaruhi gizi janin dalam kandungan, ini problem kita sekaligus tanda awas bagi kita,” terang FER sapaan akrabnya di hadapan masyarakat.

Disisi lain Srikandi Nasdem ini juga mengungkapkan, faktor terjadinya gizi buruk juga disebabkan berbagai hal termasuk infrastruktur seperti ketersediaan air bersih, kondisi rumah yang tidak sehat, kebersihan jamban bahkan termasuk masalah pendidikan serta makanan yang tidak memenuhu unsur sehat. Hal ini memerlukan peran semua pihak termasuk pemerintah yang ada di pusat, pemerintah daerah maupun desa dan kelurahan.

“Kenapa 22 Kementerian dan lembaga dilibatkan untuk menyelesaikan stunting sampai 2024 dengan target 14,5 persen bahkan pak presiden telah mengeluarkan Perpres 72 tahun 2021 karena ini menjadi ancaman yang harus menjadi perhatian serius pemerintah, jangan sampai kita kehilangan putra – putri kita kalau hal ini tidak diperhatikan, kita perlu seriusi bersama karena sebagus apapun programnya tapi kalau tidak ditindak lanjuti daerah nol juga, bagaimana koordinasi daerah dengan pusat duduk bersama dalam mengatasi persoalan stunting ini,” pungkasnya.

FER juga mengingatkan arti pentingnya pemberian imunisasi lengkap , 14 jenis imunisaai agar memiliki kekebalan yang baik terhadap Virus dan bakteri.
” Imunisasi ini penting bukan seperti makan rica langsung pedis dampaknya akan dirasakan beberapa tahun kemudian,”ungkapnya.

Bahkan FER mencontohkan wakil ketua Dekab Minsel Paulman Runtuwene yang mudah terserang penyakit bahkan harus perawatan ke luar negeri akibat kurangnya Imunisasi

Felly pun mengajak masyarakat yang hadir untuk sama sama mencegah stunting dengan berbagai informasi yang benar, baik kepada pasangan yang akan menikah, ibu yang tengah hamil serta pemberian Asi dan Makanan yang bergizi buat bayi dan anak.
” Generasi bangsa yang sehat, kuat dan tangguh akan ditentukan oleh pasangan terutama ibu sejak hamil hingga tumbuh dewasa dan dalam jenjang penddikan. Jadi rajin ke posyandu jangan malas, jangan sampai anak kita lahir stunting,”imbau wanita yang cerdas dan bijaksana ini.

Dalam kegiatan sosialisasi tersebut ikut dihadiri Wakil Ketua Komisi III DPRD Sulut Stella Runtuwene, Wakil Ketua Dekab Minsel Paulman Runtuwene dan Kepala BPPOM di Manado Agus Yudi Prayudana, S. Farm, Apt, M.M dan jajaran, pihak Pemerintah Desa setempat dan tokoh agama, masyarakat serta tokoh pemuda.

# # #

Tinggalkan Balasan

No More Posts Available.

No more pages to load.