ManadoTEMPO-Mendagri Tito Karnavian mengakui banyak tenaga hororer di pemerintahan daerah yang berasal dari tim sukses dan keluarga kepala daerah.
Tito juga mengakui konsekwensi banyaknya tenaga honorer tersebut menguras anggaran Pemda untuk belanja pegawai, salah satunya untuk tenaga honorer.
Hal ini disampaikan Tito dalam acara Penguatan Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) yang dihadiri sejumlah kepala daerah.
Lebih jauh Mendagri mengungkapkan tenaga honorer dalam jumlah banyak terkadang jadi modus para kepala daerah untuk memperbesar anggaran belanja pegawai.
Tito menegaskan, jika tenaga honorer spesialis seperti tenaga kesehatan, guru, dan perawat tentunya tidak jadi masalah. Namun dipertanyakan adalah pegawai honorer administrasi yang berasal dari tim sukses dan keluarga kepala daerah.
Tak heran, Mendagri meminta agar APIP meningkatkan pemantauan di instansi masing-masing. Dia mengharapkan APIP tak hanya mengaudit masalah pidana di instansi, tapi juga mutasi, perilaku anggota, dan efisiensi anggaran.(*/inot)