Minsel, ManadoTEMPO-Puncak perhelatan pesta demokrasi pemilihan calon anggota legislatif, tinggal menyisakan waktu kurang lebih empat bulan.
Hal itu memicu semakin memanasnya situasi politik di Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel). Berbagai tindakan arogansi dan tidak terpuji, mulai dilakukan oleh oknum-oknum pendukung, simpatisan atau kader partai politik yang mungkin merasa tersaingi.
Salah satu contoh adalah pengrusakan baliho bakal calon anggota legislatif (Bacaleg) Suhartin Marlina Mamoto (SMM).
Ditemui dikediamannya, di Desa Tumpaan Satu Kecamatan Tumpaan, beberapa waktu lalu, dengan penuh kerendahan hati, Mamoto mengaku sudah memaafkan oknum pelaku yang telah merusak baliho miliknya.
“Mungkin saja mereka hanya orang suruhan atau memang karena kemauan sendiri yang disebabkan keridakmampuan dalam bersaing. Tapi tidak mengapa baliho saya dirusak dan kami keluarga sudah memaafkan. Kami mendoakan agar yang bersangkutan cepat sadar atas tindakannya dan memperoleh berkat dari Tuhan,” ungkap Mamoto.
Dia juga mengimbau para pendukung dan simpatisannya untuk tidak melakukan aksi balasan.
“Jangan lakukan pembalasan. Biarlah baliho yang rusak kita perbaiki. Kita harus tetap melayani masyarakat,” imbuhnya.
Menyikapi tindakan tidak terpuji tersebut, Tonaas Wangko LMI Kabupaten Minsel Tommy Pantow mengajak seluruh warga dan partai politik untuk berpolitik secara santun.
“Persaingan dalam politik adalah hal yang biasa. Dewasalah dalam berpolitik, marilah kita saling menghormati dan menghargai satu dengan lainnya. Hindari tindakan brutal dalam memberi dukungan kepada calon kita masing-masing,” ajak Pantow.(AP)