BOLMONG , Manado Tempo- Anggota DPRD Sulut, Yusra Alhabsyi menyatakan keprihatinannya terhadap ratusan siswa yang menjadi korban akibat diduga mengkonsumsi makanan yang diduga beracun .
Ratusan siswa ini di rawat di RS Bolmong.
“Saya priharin melihat kondisi anak anak yang kesakitan. Ini harus jadi perhatian dari instansi!terkait. Program yang harusnya menambah gizi justru menyebabkan anak sakit,” ujar Legislator dapil Bolmong Raya ini.
Tegas Ketua GP Ansor Sulut ini, Perlu ada koordinasi antar instansi, Dinkes dan dinas Pangan. Jika ada indikasi kesengajaan maka Yusra mendesak aparat penegak hukum untuk memeriksa.
“Akibat hal ini masyarakat jadi enggan untuk meneirma bantuan makanan . Ini hatus secepatnya disikapi
Jelasnya selama ini dimasyarakat hanya mengetahui pemberian gizi hanya susu tapi ada komponen lainnya, Kue juga makanan ringan.
Dinas harus secara terbuka menyampaikan apapun hasilnya.
“Saya mendapat informasi ada ormas yang akan melaporkan hal ini ke aparat penegak hukum. Semoga ini akan jadi pelajaran berarti bagi mereka.
Sebagaimana diketahui Pemerintah Sulut
lewat Dinas Pangan Provinsi Sulawesi Utara memberi maknana pendamping kepada 5 Kab/Kota untuk 2557 Siswa, salah satunya di SD di.Bolmong.
Adapun makanan pendamping yang diberikan yakni terdiri dari susu UHT, risoles, nugget ayam, dan springroll.
Pembagian minuman susu UHT dan makanan pendamping ini merupakan program jenius dari pemerintah pusat melalui Badan Pangan Nasional (Bapanas).
Jumlah keseluruhan yang ditangani berjumlah 197 anak dari SDN 2 Tom bolango, SDN 1 Lolak dan SDN 1 Motabang.
(Deasy Holung)