JAKARTA, Manado Tempo – Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI memberikan penghargaan kepada Bawaslu Sulut. Penghargaan ini dberikan karena Bawaslu Sulut dinilai memiliki Medsos Terproduktif bahkan meraih peringkat terbaik 3 .
Penghargaan tersebut diterima oleh Koordinator Divisi Pencegahan, Parmas dan Humas Bawaslu Sulut Steffen S Linu pada malam Penganugerahan Kehumasan Bawaslu 2023 di Jakarta, Rabu (22/11). Steffen didampingi Kepala Bagian Pengawasan dan Humas Anggray Mokoginta.
“Penghargaan ini dipersembahkan kepada semua jajaran pengawas pemilu se-Sulawesi Utara mulai dari tingkat provinsi, kabupaten/kota hingga kelurahan/desa yang sudah bekerja keras, turut membantu melaksanakan program humas provinsi dalam menginformasikan dan mengedukasi publik,” ungkap Steffen.
Dikatakannya, penghargaan ini bukanlah akhir dari perjuangan. Akan tetapi justru sebaliknya. Sebab, ini adalah awal untuk memotivasi semua jajaran pengawas pemilu yang ada di Sulut agar lebih baik lagi dalam mengelola kehumasan lembaga.
“Setiap like, komen dan share pada konten postingan kami, itu sangat berarti,” ungkapnya.
Diketahui, humas memiliki peran dalam menciptakan citra baik dari lembaga, serta dapat mengkomunikasikan segala bentuk informasi tentang lembaga kepada masyarakat. Hal ini juga bisa dikatakan bahwa humas adalah wajah dari Bawaslu itu sendiri.
Menurut Steffen, Koordinator Divisi Pencegahan, Parmas dan Humas Bawaslu RI Lolly Suhenti dalam beberapa kali pertemuan kehumasan sering menyampaikan bahwa humas adalah jembatan, humas berperan sebagai media komunikasi antara Bawaslu dan publik.
Manado Ini akan membersihkan tubuhmu dari parasit!
“Begitupun sebaliknya. Sehingga dalam konteks pelaksanaan tugas-tugas Bawaslu, humas merupakan beranda depan pencegahan,” terangnya.
Bawaslu Sulut melalui media sosialnya memiliki konten postingan yang jika dilihat dari fungsinya terdiri dari dua kategori. Yakni, konten yang bersifat informatif dan edukatif.
Dia menjelaskan, informatif konten yang di posting memiliki nilai informasi seputar pemilu secara umum maupun kerja-kerja pengawasan pemilu.
Sedangkan edukatif, konten yang di posting selain mengandung informasi, juga memiliki nilai edukasi. Tujuannya untuk mengedukasi publik terkait dengan kepemiluan maupun pengawasan pemilu.
“Sepanjang tahun 2023 ini, dalam penyampaian informasi kepada publik, Bawaslu Sulut menyusun beberapa program yang dikemas. Diantaranya serba pemilu, kamus Bawaslu, giat Bawaslu, dan Bawaslu sepekan,” paparnya.
Diterangkannya, serba pemilu berisi konten informatif-edukatif seputar pemilu (pembahasan tahapan, larangan dalam pemilu). Sedangkan kamus Bawaslu berisi konten informatif-edukatif seputar istilah dalam ke-Bawaslu-an (pencegahan, penindakan, sengketa dll).
“Giat Bawaslu berisi konten informatif terkait aktifitas lembaga (pimpinan, struktural, staf dll). Kalau Bawaslu sepekan berisi konten informatif seputar keseluruhan aktivitas lembaga selama satu minggu berjalan,” paparnya lagi
Selain itu, terdapat pula program inovasi kehumasan Bawaslu Sulut. Yakni, optimalisasi kehumasan media sosial Bawaslu. Ini, kata dia, merupakan program khusus yang dikelurkan Bawaslu Sulut melalui instruksi kepada kabupaten/kota hingga Panwascam.
(Deasy Holung/**)