Minsel, Manado TEMPO-Kerja keras pemerintah Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel) dalam upaya menghadapi bahaya perubahan iklim yang diakibatkan oleh efek Gas Rumah Kaca (GRK), berbuah manis.
Hal itu dibuktikan dengan keberhasilan Pemkab Minsel menyabet sembilan penghargaan Proklim dari kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) dalam kurun waktu tiga berturut-turut.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Minsel Roi Sumangkut menjelaskan, terdapat 4 kategori penghargaan Proklim yang sudah diraih Kabupaten Minsel.
“Ada 2 desa dan 2 kelurahan yang mendapat penghargaan Proklim kategori utama yakni Desa Wiaulapi Kecamatan Tareran, Desa Popontolen Kecamatan Tumpaan, Kelurahan Pondang dan kelurahan Ranomea Kecamatan Amurang Timur. Kemudian untuk kategori Proklim peratama adalah Desa Sondaken Kecamatan Tatapaan. Sementara itu untuk kategori Proklim madya diraih oleh Desa Popareng dan Wawona Kecamatan Tatapaan,” jelas Sumangkut, Kamis (30/11) siang tadi.
Lanjut Sumangkut program kampung iklim (Proklim) merupakan salah satu upaya pemerintah dalam menghadapi bahaya perubahan iklim yg diakibatkan oleh efek Gas Rumah Kaca (GRK) yang dampaknya lebih berbahaya dari pandemi Covid19.
“Penganugerahan penghargaan adalah sebagai bentuk apresiasi dari kementerian LHK kepada kepala daerah yang menetapkan kebijakan secara aktif dalam melaksanakan pembinaan dan pendampingan guna mendukung pelaksanaan program kampung iklim serta berkontribusi nyata dalam upaya pengendalian perubahan iklim,” ujarnya.
Untuk diketahui, ProKlim adalah program berlingkup nasional yang dikelola oleh KLHK dalam rangka meningkatkan keterlibatan masyarakat dan pemangku kepentingan lain untuk melakukan penguatan kapasitas adaptasi terhadap dampak perubahan iklim dan penurunan emisi gas rumah kaca.
Selain itu, program ini memberikan pengakuan terhadap upaya adaptasi dan mitigasi perubahan iklim yang telah dilakukan yang dapat meningkatkan kesejahteraan di tingkat lokal sesuai dengan kondisi wilayah. (AP).
