Manado Tempo – Meski angka kasus stunting rendah dikota Manado, jauh dbawah 14 Kab/Kota lainnya, namun tak membuat Ketua Tim Pengerak PKK Kota Manado, Irene Angouw Pinontoan terus berpuas diri.
Sebagai bagian dari Pemerintah Kota Manado, Tim Penggerak PKK kota Manado terus bergerak bersama Dinas Kesehatan melalui Puskesmas lewat Posyandu bersinergi mengingatkan Ibu Ibu PKK dan kader yang ada di 11 kecamatan dan 87 kelurahan untuk aktif dan melaksanakan pola hidup sehat dan makan makanan yang bergizi.
Irene Pinontoan, Caleg DPRD Sulut No.urut 1 Dapil Kota Manado dari PDIP ini juga menyatakan, upaya penanganan stunting tidak bisa berjalan sendiri hanya oleh satu pihak tapi perlu kolaborasi pemerintah dalam hal ini dinas Kesehatan , Dinas Kependudukan dan KB PKK dan semua Ibu Ibu penggerak kesehatan diKota Manado.
” Makan makanan bergizi, terapkan lingkungan hidup yang bersih, bagi Ibu hamil rajin memeriksa diri baik ke puskesmas maupun Posyandu juga memberikan imunisasi lengkap buat anak anak balita. Ingat anak anak kita adalah aset daerah dan bangsa. Harus cerdas dan kuat,” ajak Istri tercinta dari Walikota Manado Andrei Angouw disela sela kegiatan Rakor PDIP di Hotel Yama Minahasa..
Berdasarkan data, Kota Manado merupakan daerah yang paling rendah kasus stuntingnya di Sulawesi Utara.
Sebelumnya Kepala dinas Kesehatan Kota Manado, dr.Steven Dandel menjelaskan Manado insidensnya berada di bawah satu persen.
“Yang paling relevan memang ada di Bolaang Mongondow Timur (Boltim) yang capaiannya 30 persen. Kita hanya di bawah satu persen,” ungkap Dandel
Menurutnya stunting di Manado hanya kasuistik seperti karena kesulitan atau kebutuhan ekonomi.
(Deasy Holung)l