Manado TEMPO – Sangat jarang ditemui anggota DPR RI yang rela menghabiskan waktu, bahkan meninggalkan keluarga dalam beberapa waktu demi untuk memberikan edukasi atau pengetahuan kepada masyarakat terlenih khusus Dapil Sulawesi Utara.
Amanah yang diberikan warga Sulut dan Partai Nasdem membuat sosok Ketua Komisi IX DPR RI Felly Esterlita Runtuwene, SE (FER) terus berkomitmen melaksanakan tugas itu secara bertanggung jawab.
Setelah melaksanakan Sosialisasi di Sejumlah desa di Wilayah Kabupaten Mitra, pekan lalu, Senin (22/01/2023), Srikandi Nasdem ini menggelar edukasi bagi ribuan warga yanga ada di 7 Desa Kabupaten Minahasa Selatan yakni Desa Toyopon, Powalutan, Modoinding, Tompaso Baru, Maesaan, Poopo, dan Amurang.
Di 7 Desa ini Mantan anggota DPRD Sulut 3 Periode ini bersama BBPOM di Manado melakukan sosialisasi Komunikasi Informasi dan Edukasi Obat dan Makanan aman serta Kementerian Kesehatan terkait Sosilisasi Antisipasi Penyebaran Penyakit Infeksi Emerging dan BPJS Kesehatan soal Sosialisasi Program JKN-KIS.
Dalam kesempatan ini Felly menggingatkan mengenai pembelian dan penggunaan obat yang tepat dan aman . Beli pada Toko obat atau apotik yang memiliki ijin jual, serta memperhatikan hologram atau tanda obat keras atau obat bebas.
“Kita harus memperhatikan logo obat yang di jual bebas, obat mengunakan resep dokter, memperhatikan nomor izin edar, kadaluarsanya, indikasinya, aturan pakai, perhatikan efek samping, ” jelas Srkandi Partai NaDem yang kembali bertarung untuk Pileg DPR RI dapil Sulut ini. no urut 5.
Yang tak kalah pentingnya juga dijelaskan Felly Runtuwene adalah mengenali Nappsa atau narkotika, psykotropika.
“Kita juga harus membeli obat di sarana pelayanan kesehatan/kefarmasihan resmi, beli obat harus menggunakan resep dokter, pembelian obat secara online pada sarana yg memiliki izin penyelenggara elektronik farmasi, ” ungkap Caleg NasDem DPR RI dapil Sulut nomor urut 5 ini dihadapan masyarakat.
Sedangkan untuk BPJS Kesehatan khususnya Program JKN-KIS, Felly Runtuwene memaparkan soal besarnya anggaran yang ditandatanganinya untuk JKN-KIS.
“Di Sulut jumlah penduduk sekira 2,7 juta jiwa, kami perjuangkan untuk program KIS ada sekira 9.000 jiwa, sisanya tentunya menjadi tanggungjawab dari Pemerintah yang ada di Kabupaten/Kota,” papar putri Minsel ini.
Untuk Sosilisasi Antisipasi Penyebaran Penyakit Infeksi Emerging Felly Runtuwene didampingi dr Irawati dari kementerian kesehatan.
Dari pantauan wartawan di Toyopon ada 250 orang mendengarkan sosialisasi Felly Runtuwene bersama BB POM, Puwalutan 520 orang masih sama dengan BB POM, Modoinding 600 orang bersama Kemenkes, Tompaso Sharon 300 orang BPJS Kesehatan, Maesaan 600 orang Kemenkes, Poopo 508 orang BBPOM, Amurang 300 orang BPJS Kesehatan.
Warga antusia mengikuti semua informasi yang disampaikan, bahkan warga secara aktif menyampaikan pertanyaan.
(DESI/**)