Manadotempo Tomohon.
Jaminan sekolah bermutu dan berprestasi tak menjamin akhlak siswa di salah satu Sekolah bergengsi di Kota Tomohon. Buktinya, Rabu (24/1) salah satu siswi di sekolah tersebut, R R O. Diduga jadi korban penganiayaan sesama teman sekolah.
Lengan kiri siswi di sekolah yang menerapkan kurikulum Pearson ini, terpaksa harus mengalami perawatan medis. Dikarenakan tersayat pecahan ubin oleh terduga pelaku berinisial NL, sebanyak tiga kali.
Tak terima anaknya jadi korban, orang tua Ratu pun mengadukan hal tersebut kepada aparat kepolisian. Tak pelak, STPL bernomor/41/1/2024/SPKT Polres Tomohon tertanggal 24 Januari pun, jadi dasar aduan orang tua korban. Imbas kejadian yang tak menyenangkan terjadinya kepada Ratu.
“Tentu saja, sebagai orang tua tidak terima anak saya diperlakukan demikian. Padahal, besar harapan kami sebagai orang tua menyekolahkan anak kami di sekolah yang dikenal punya mutu dan kualitas terbaik di Sulut. Hati orang tua mana yang terima anaknya dianiaya,” ketus Nur orang tua Putri, ketika diwawancarai awak media
Dijelaskannya, selain mendapatkan perlakuan kasar dari terduga pelaku, Nur bilang, kelakuan NL tak layak jadi panutan bagi siswa-siswi lain di sekolah bergengsi tersebut.
Meski begitu, Nur punya firasat, jika terduga pelaku penganiayaan punya hubungan kekerabatan dengan pemilik atau petinggi di sekolah itu.
“Tidak peduli dengan hubungan kekerabatan itu, intinya di sini anak saya diperlakukan dengan kasar. Sebagai orang tua sudah menjadi tanggung jawab untuk melindungi anak. Kiranya aparat penegak hukum bisa melihat masalah ini dengan objektif,” harap Nur. (Oby).