Manado TEMPO – Semua elemen masyarakat yang tersebar di.15 Kab/kota diwilayah Sulut, diminta tetap menjaga suasana teduh pada masa tenang setelah berakhir masa kampanye, jelang pemungutan suara Rabu (14/2/2024) mendatang.
Jelas Kepala Sekretariat Bawaslu Sulut, Aldrin Arthur Christian, S.STP saat menutup kegiatan rapat fasilitasi dukungan sekretariat Bawaslu Sulut bersama stakholder dalam pengawasan tahapan Masa tenang Pemilu 2024.
Berdasarkan Peraturan KPU Nomor 15 Tahun 2023 tentang Kampanye Pemilihan Umum, masa tenang pemilu dimulai tiga hari sebelum pemungutan suara pada 14 Februari 2024 .Artinya, pada masa tenang ini tidak boleh digunakan untuk melakukan pelbagai aktivitas kampanye Pemilu.
“Kita memasuki masa tenang 11 hingga 13 Februari 2024. Maka jadi tanggung jawab kita bersama untuk menjaga suasana damai jelang pesta demokrasi nanti,” ujarnya .
Tahun politik selalu membuka kemungkinan perbedaan sehingga turut meletupkan gesekan di tengah-tengah masyarakat. Namun itu semua adalah konsekuensi dari sebuah negara demokrasi. Meski begitu, suasana teduh dan menjaga keutuhan bangsa jadi yang utama, agar pesta demokrasi nanti berlangsung lancar, aman, dan tertib.
“Mari bersama-sama kita jadikan Pemilu sebagai ikhtiar menjaga persatuan sekaligus penguat integrasi bangsa,”imbaunya.
Aldri juga menegaskan Bawaslu selalu mengandeng semua stakholder atau pemangku kepentingan, karena menyadari tugas dan kerja bawaslu yang luas namun tidak sebanding dengan kekuatan Amunisi SDM.
” Pak ketua dalam setiap kesempatan selalu mengingatkan partisipasi aktif masyarakat dalam mengawal demokrasi. Sejalan dengan tagline kita Bersama Rakyat Awasi Pemilu. Jadi jila ada dugaan pelanggaran jangan takut untuk.melaporkan kepihak berwenang,”ucapnya.
Sebelumnya Bawaslu menghadirkan sejumlah Pembicara yakni Akademisi mantan Ketua Panwaslu Sulut Dr.Tommy Sumakul yang menyoroti peran sekretariat Bawaslu dalam menyukseskan Pemilu , juga Dr.Ferol Warouw yang menekankan soal Pemilu dan dampak bagi lingkungan serta Ketua DPD Pusat Pemilu Akses Disabilitas (PPUAD) DPD Sulut Steven Kowaas yang berbicara mengenai disabilitas.
(Deasy Holung)