ManadoTEMPO-Program 1000 Titik Wifi Pemerintah Kota Bitung, ternyata tidak hanya menyasar target pembangunan infrastruktur jaringan telekomunikasi.
Dalam RPJMD Kota Bitung Tahun 2021-2026 yang menjabarkan Visi dan Misi Pemerintahan Wali Kota Ir. Maurits Mantiri, M.M. dan Wakil Wali Kota Hengki Honandar, program ini merupakan turunan atau rencana aksi dari 9 Prioritas Pembangunan Daerah. Hebatnya, program utama 1000 Titik Wifi ditetapkan sebagai prioritas nomor urut 1, Percepatan Transformasi Digital dalam Pelayanan Dasar Publik untuk mewujukan Bitung sebbagai Kota Digital.
Sebagai sebuah program prioritas yang strategis, 1000 Titik Wifi tidak berdiri sendiri melainkan menjadi bagian integral dari konektivitas jaringan infrastruktur TIIK yang menghubungkan masyarakat, pengelola, yang dibangun berdasarkan roadmap yang terintegrasi.
Sampai dengan akhir tahun 2023, tercatat terdapat sekitar 72 persen layanan online dan 28 persen layanan offline. Jumlah ini kemudian mengalami peningkatan pada awal Maret 2024 dengan prosentase 79 persen online dan 21 persen offline. Data ini kemudian menjadi kajian awal Dinas Kominfo untuk mengoptimalkan pendampingan dengan kecamatan sebagai landing program 1000 Titik Wifi.
Setelah melakukan pertemuan konsolidasi baik melalui google meet maupun rapat tatap muka, Senin 25 Maret 2024 kemarin, bertempat di Ruang Sidang Lantai IV Kantor Wali Kota Bitung, Dinas Kominfo memfasilitasi Rapat Pembahasan Pra Kontrak Program 1000 Titik Wifi yang diikuti oleh para Camat, Internet Service Provider (ISP) yang melayani jasa bandwith internet. Menurut Kepala Dinas Kominfo Bitung melalui Kepala Bidang Pengembangan Sumber Daya Komunikasi dan Informatika Kota Bitung, Franky Mocodompis, pertemuan ini digelar untuk meningkatkan kapasitas serta mindset penyelenggara kontrak bandwith dalam hal ini pihak Kecamatan.
“Bermitra dengan para ISP yang profesional di bidang penyediaan jasa bandwith, atas arahan Pak Wali Kota Ir. Maurits Mantiri, kami selaku perangkat daerah teknis ditugaskan mendampingi pihak kecamatan agar pelaksanaan kontrak 1000 Titik Wifi dapat terlaksana secara optimal,” ujar Mocodompis.
Sementara Kepala Dinas Kominfo, Ir. Theodorus E. Rompas, S.T, M.E, mengajak para Camat agar dapat meningkatkan pemahaman sebagai pengguna jasa bandwith/internet pada program 1000 titik. Apalagi kontrak akan dilaksanakan dengan metode e katalog yang sebenarnya lebih mudah digunakan dan memberi jaminan pelayanan maksimal dari para ISP.
Kadis Rompas selanjutnya menjelaskan pendampingan pihaknya terhadap kecamatan akan dilaksanakan sejak pra kontrak, pasca kontrak, dan pembayaran kontrak.
“Ini menjadi kewajiban kami sebagai perangkat daerah penanggungjawab kegiatan di bidang informatika khususnya jasa layanan telekomunikasi berbasis internet.”
Kepala Bagian Pengadaan Barang dan Jasa Setda Kota Bitung, Frederik Karinda menyatakan apresiasinya terhadap Dinas Kominfo yang memfasilitasi kesamaan pandangan dari Kecamatan dan ISP dalam melaksanakan Program 1000 Titik. “Kita tentu sudah mendengar dan menyaksikan bersama reaksi publik terhadap 30an persen titik yang belum offline. Oleh karena itu pertemuan pra kontrak ini menjadi penting dan strategis, hingga dalam pelaksanaannya dapat menjangkau efektivitas 100 persen,”ujar Frederik.
Pertemuan ini diikuti sekitar 40-an perwakilan dari 7 ISP dan pihak kecamatan, dan akan ditindaklanjuti dengan desk di masing-masing kecamatan. “Dinas Kominfo sudah melakukan kajian dan menemukan banyak kendala teknis di lapangan dan akan diperbaiki dalam pelaksanaan kontrak baru yang ditargetkan minggu pertama April 2024. Setelah tahapan kontrak e katalog dilaksanakan, akan dilakukan penanatanganan Surat Perjanjian secara bersama yang akan disaksikan langsung oleh Wali Kota Bitung, Ir. Maurits Mantiri selaku Penggagas Utama Program 1000 Titik Wifi.
Sampai dengan Maret 2024, Program 1000 titik wifi di Kota Bitung dilayani oleh Telkom, Biznet, Infotek, Icon, dan Indosat. Dalam pertemuan, tampak hadir pula perwakilan dari PC24 Telekomunikasi Indonesia dan Jinom, serta Camat Se Kota Bitung.
(reven/*)