ManadoTEMPO-Posko Bantuan korban bencana erupsi Gunung Ruang, Tagulandang di kantor Gubernur Sulut terus menerima bantuan para donatur.
Pantauan manadotempo.com, Senin (22/04/2024) di kantor Gubernur Sulut, posko bantuan kembali menggunung usai pagi Senin (22/04/2024) bantuan tahap tiga telah dikirim ke lokasi bencana Tagulandang.
Menyusul bantuan tahap tiga, informasi yang diperoleh akan dikirim kembali bantuan tahap empat yang telah siap.
“Bantuan tahap tiga sudah dikirim pagi tadi. Saat ini kami telah menerima bantuan dari berbagai instansi baik dari pemerintah dan bumn juga perorangan yang nanti akan dikirim ke lokasi bencana. Bantuan saat ini yang akan dikirim adalah tahap empat menyusul bantuan tahap tiga,” terang petugas posko bantuan di kantor Gubernur Sulut, Senin (22/04/2024).
Untuk diketahui, tim satuan tugas bencana Gunung Ruang di Kecamatan Tagulandang dikoordinir Pemprov Sulut, Kodam XIII Merdeka dan Polda Sulut.
Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara dibawah kepemimpinan Gubernur Olly Dondokambey dan Wakil Gubernur Steven Kandouw terus mengintensifkan penanganan erupsi Gunung Ruang bersama tim penanganan bencana.
Kepala BPBD Provinsi Sulut, Adolf Tamengkel, mengatakan bantuan tahap I dan 2 telah disalurkan. Dan tahap 3 akan disalurkan hari ini.
“Bantuan pertama sudah disalurkan pas terjadi kejadian, bantuan tahap 2 juga sudah, dan bantuan tahap 3 rencananya akan dikirim dengan KM Lokong Banua siang ini jam 2 atau jam 3 akan dikirim langsung ke Tagulandang,” ungkapnya saat diwawancara di Posko Bantuan Kantor Gubernur.
“Bantuan yang dikirim terdiri dari 30 macam semua kurang lebih 12 ribu unit. Ada juga bantuan dari BNPB RI. Dapur umum tersedia di Posko Induk Tagulandang,” lanjut Tamengkel.
Dia mengungkapkan kondisi Gunung Ruang sudah berangsur membaik. Dan saat ini status Gunung Ruang telah turun dari level IV (awas) ke level III (siaga).
“Tiga jalur listrik sudah berfungsi maksimal, begitupun dengan air sudah tersedia,” tukasnya.
Dia mengatakan tanggap darurat bencana ditetapkan sejak 16 April 2024, dan berlangsung selama 14 hari.
“Kalau masih ada erupsi, bisa saja diperpanjang,” tandas Kepala BPBD Provinsi Sulut.(*/inot)