ManadoTEMPO – Persoalan kelangkaan solar yang terjadi di Sulut terlebih dikota Manado, membuat geram Legislator PDIP, Jems Julius Tuuk.
Saat Rapat Paripurna 2 buah ranperda Senin (24/6/2024) yang dipimpin Ketua DPRD dr.Fransiskus Andi Silangen, SpB.KBD dan juga dihadiri Wakil Gubernur, Steven Kandouw , Tuuk mempaikan dua hal yang bersentuhan langsung dengan masyarakat.
Jelas Politisi dapil Bolmong Raya ini, bahwa DPRD Sulut sudah melakukan hearing dengan pihak pertamina, Polda Sulut dan Biro Ekonomi Setdaprov Sulut.
“Pada tanggal 10 Juni atau dua minggu yang lalu komisi II DPRD provinsi Sulawesi Utara sudah melakukan rapat dengar pendapat membahas mengapa solar dan pertalite itu hilang dihadiri oleh perwakilan pertamina dan juga dari Polda Wadireskrim. Hampir semua SPBU di provinsi Sulawesi Utara terjadi demikian itu dua minggu lalu dan sampai hari ini masih terjadi.
Akibatnya antrian panjang terjadi dihampur semua SPBU dan menggangu masyarakat.
Di rapat waktu itu lanjut Tuuk, penjelasan dari pertamina bahwa supply BBM di Sulawesi Utara tidak dikurangi dan tidak ditambah dan hanya terjadi panic buying
“Pengertian panic buying yang disebut pihak pertamina adalah penimbunan. Saat ditanya siapa yang melakukan panic buying atau penimbunan BBM jawab PT.Pertamina para sopir truck. Tapi PT. Pertamina tidak bisa memberikan keterangan secara detail,”ungkapnya.
Menariknya, Jems Tuuk warning akan menutup akses jalan bersama seluruh sopir truck jika sampai 1 Juli PT Pertanina belum bisa stabilkan masalah kelangkaan ini.
Selain masalah kelangkaan BBM, Jems Tuuk soroti soal rencana reklamasi pantai Karang Ria.
Diungkapkan Jems Tuuk, bahwa DPRD sudah turun lapangan dan mendengar langsung apsirasi masyarakat serta melakukan RDP namun pihak perusahaan tidak mengindahkan undangan Dewan.
Dirinya berharap agar lembaga DPRD dan eksekutif memperhatikan secara serius masalah kelangkaan BBM dan Reklamasi.
(Deasy Holung )