Manado,TEMPO- 3 Point penting sebagai model dasar bagi anggota Dewan agar mampu melaksanakan tugas tugasnya secara benar.
Tanpa modal ini maka DPRD tidak mampu jadi wasit bahkan terancam bisa dibodohi oleh eksekutif,” demikian disampaikan Dekan Fisip Unsrat, Dr Ferry Daud Liando SIP MSi saat menjadi nara sumber dalam Bimtek Anggota Fraksi Partai Golkar se-Sulut, Rabu (26/06) di hotel Luwansa, Manado .
Dalam Bimtek yang digelar DPD PG Sulut ini Liando mengingatkan kepada peserta Bimtek untuk memperkuat tiga hal dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi anggota DPRD yakni, Pengetahuan, Skill dan dedikasi.
“Sebagai anggota DPRD, kita harus punya pengetahuan bagaimana merumuskan kebijakan publik, pengetahuan soal tata kelola pemerintahan, dan harus paham strategi kebijakan anggaran. Tak hanya paham soal regulasi tapi teknik penyusunan anggaran. Sebagai anggota DPRD kita tentu akan berhadap-hadapan dengan eksekutif sebagai mitra Kerja. Jangan sampai anggota DPRD dibodohi oleh eksekutif. Pihak eksekutif jenjang karir mereka melewati banyak pelatihan-pelatihan seperti prajab, kemudian untuk naik eselon ataupun golongan dalam ASN harus lewati berbagai ujian dan pelatihan lainnya. Ingat, pemerintah daerah itu adalah eksekutif dan legislatif, jadi sebagai mitra kerja. Kemudian, soal skill. Tentu ada hard skill dan soft skill. Kita harus paham juga dalam berdialog, berbicara bahkan beradu argumentasi agar berbagai kebijakan publik bisa berhasil diperjuangkan. Tak hanya itu, masalah dedikasi juga sangat penting. Sebagai anggota DPRD, tentu melekat sebagai pejabat publik. Jaga sikap dan etika karena posisi sebagai wakil rakyat,”jelasnya.
Teknik berdiplomasi itu juga ungkapnya penting dimiliki oleh Anggota Dewan. Walau kita bukan dominan tapi kita bisa mendapatkan banyak.
Tak hanya itu, Liando yang juga akademesi yang ahli di bidang kepemilian ikut menyentil anggota DPRD yang tak pernah bicara, dialog ataupun interupsi dalam rapat-rapat.
“Parlemen itu adalah parle, artinya bicara. DPRD membuat kebijakan dan melakukan pengawasan kepada pihak eksekutif yang melaksanakan kebijakan. Kalau ada anggota DPRD yang tidak mampu memperjuangkan aspirasi rakyat, membuat kebijakan publik untuk kepentingan rakyat, apalagi tidak pernah bicara dia adalah pengkhianat rakyat. Karena semasa kampanye, dia banyak berjanji untuk berbuat demi kepentingan rakyat,”ucap Liando, putra Malola, kabupaten Minsel ini.
Liando juga mengingatkan anggota Dewan harus rajin rueun kerakyat , menyerap aspirasi jangan hanya dimasa resea tapi juga setiap ada kesempatan.
“Banyak persoalab krusial dimasyarakat, bagaimana anggota dewan bisa tahu jika malas turun ke masyarakat,”tandasnya.
Materi yang disampaikan Liando teekait optimalisasi peranan DPRD ternyata mendapat perhatian serius dari peserta Bimtek yang kebanyakan adalah anggota DPRD yang baru akan dilantik sehingga tanya jawab dan diskusi berlangsung menarik.
(Deasy Holung)