Manadotempo Tomohon,
Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kota Tomohon mengadakan Rapat Koordinasi (Rakor) Pengawasan Pemilu Partisipatif yang diikuti oleh perwakilan media, organisasi masyarakat, dan pemilih perempuan. Acara tersebut berlangsung di Sutan Raja Hotel, Minahasa Utara, dan menghadirkan sejumlah narasumber berkompeten di bidang kepemiluan.
Salah satu narasumber utama, Dr. Jericho D. Pombengi, S.Sos, M.Si, menyampaikan berbagai materi terkait pengawasan pemilu. Dr. Jericho menyoroti potensi pelanggaran yang mungkin terjadi selama Pilkada, di antaranya adalah netralitas Aparatur Sipil Negara (ASN), politik uang, politik identitas, pemanfaatan Corporate Social Responsibility (CSR), serta bahaya informasi bohong atau hoaks.
Dalam paparannya, Dr. Jericho menggarisbawahi pentingnya netralitas ASN dalam Pilkada untuk memastikan proses pemilu berjalan jujur dan adil. Ia juga mengingatkan bahwa politik uang merupakan pelanggaran serius, dengan contoh pemanfaatan program Bantuan Langsung Tunai (BLT) untuk intervensi politik.
“Netralitas ASN sangat penting dalam menjaga kualitas demokrasi kita, dan politik uang, seperti BLT yang disalahgunakan, harus dicegah,” jelas Dr. Jericho.
Selain itu, dia memperingatkan tentang bahaya politik identitas yang bisa merusak persatuan bangsa, terutama dengan maraknya penggunaan platform digital dalam kampanye. Ia juga menekankan pentingnya mengawasi program CSR yang kerap disalahgunakan untuk kepentingan politik.
Dalam hal hoaks, Dr. Jericho mengajak masyarakat untuk lebih bijak dalam menyebarkan informasi dan tidak mudah percaya pada berita yang tidak terverifikasi. Ia juga menyampaikan pentingnya pengawasan partisipatif dan peran media serta masyarakat dalam menjaga integritas pemilu.
Rakor ini merupakan bagian dari upaya Bawaslu untuk meningkatkan partisipasi publik dalam mengawasi jalannya pemilu demi memastikan proses demokrasi yang bersih dan transparan.(Oby)