SULUT, ManadoTEMPO- Orangtua bersama dengan keluarga Korban Lakalantas yang menyebabkan hilangnya nyawa Mario Jahadi , 22 tahun warga Buha Kecamatan Mapanget, pada 18 Agustus 2024, datang menggadu ke Kantor DPRD Sulut .
Mereka yang dominan menggunakan baju berwarna hitam pertanda duka, diterma oleh anggota Fraksi Demokrat, Henry Walukow SE diruang Fraksi Selasa (17/9/2024).
Dalam kesempetan ini Sejumlah warga mengeluhkan kondisi ruas jalan Soekarno, Desa Suwaan yang kerap kali terjadi kejadian lakalantas akibat lubang yang cukup besar yang menyebabkan jatuhnya beberapa pengendara kendaraan roda dua.
Pasalnya, menurut warga yang anaknya menjadi salah satu korban meninggal laka lantas yang sempat viral beberapa waktu lalu, jalan tersebut sudah lama berlubang namun anehnya tidak ada perhatian serius dari pemerintah terkait untuk memperbaiki jalan tersebut.
“Jalan tersebut sudah lama berlumbang, so banyak kejadian kecelakaan di jalan itu (sudah sering terjadi laka lantas, dengan logat Manado) anehnya tidak ada perhatian dari pemerintah untuk menutup jalan berlubang tersebut,” kata salah satu keluarga Otolua-Maengkom.
Keluarga juga meminta kiranya pemerintah memberikan perhatian serius terhadap anaknya yang mengalami korban meninggal akibat lakalantas tersebut.
“Kami keluarga hanya ingin meminta bantuan dari pemerintah kiranya masalah ini bisa diseriusi mengingat anak kami telah menjadi korban,” jelas ibu korban sambil berderai air mata.
” Cukup jo kita pe anak yang jadi korban kasiang , jangan ada lagi ( dengan logat manado), Cukup anak saya yang menjadi korban jangan sampai ada lagi korban lain,”ucapnya
Mendengar keluhan warga, Anggota DPRD Sulut Henry Walukouw menyampaikan akan menindaklanjuti persoalan tersebut lewat rapat paripurna terdekat.
“Kami akan sampaikan di paripurna terdekat, dan ini akan menjadi satu bahan pemandangan umum yang akan kami sampaikan supaya ini bisa didengar oleh pemprov untuk diteruskan ke pihak yang berkompeten,” tegas Walukow
Lanjut politisi Demokrat ini, jalan jalan seperti itu tidak bisa dibiarkan, karena ini bukan pertama kali saja namun sudah seringkali terjadi.
“Dengan adanya kejadian seperti ini pemerintah terkesan tutup mata karena tidak ada tindak lanjut sampai sekarang jalan yang dimaksud dibiarkan berlubang,” tandas Walukow sembari menambahkan sebagai anggota DPRD perpanjangan tangan dari masyarakat selalu menerima aspirasi atau keluhan dari masyarakat.
(Deasy Holung)