Melonguane, ManadoTEMPO- Usai gelar aksi angkat sampah yang berserakan tidak diurus di Kabupaten Talaud dan mengaktifkan kembali pegawai kebersihan yang awalnya tidak mendapatkan gaji, kali ini Pjs Bupati Talaud Fransiskus Manumpil harus diperhadapkan dengan masalah baru.
Adalah sejumlah Aparatur Sipil Negara (ASN) Talaud yang dimutasi karena demo tuntut gaji tidak dibayar era Bupati Elly Lasut yang mencalonkan diri sebagai Gubernur Sulut.
Pjs Bupati Manumpil pun gelar pertemuan dengan para ASN tersebut, yang diketahui berlatar belakang tenaga kesehatan (nakes), Jumat (27/9) di Melonguane. Pertemuan itu dihadiri Sekda Johanis Kamagi.
Di pertemuan itu 7 ASN bisa bernafas lega menyusul mereka dikembalikan ke jabatan sebelumnya buntut demo Senin 1 November tahun 2023 lalu.
Untuk diketahui mereka para ASN tenaga kesehatan menuntut gaji yang berbulan-bulan belum terbayarkan. Demo tersebut merupakan bentuk kekecewaan mereka terhadap Bupati Elly Lasut yang notabene juga berlatar berlatar belakang bidang kesehatan.
Mirisnya, demo ini memancing murka Elly Lasut dengan tega melakukan mutasi secara ugal-ugalan (SK Nomor 307 yang diterbitkan 29 Desember 2023).
Tenaga kesehatan dimutasi ke Satuan Polisi Pamong Praja, hingga tenaga anestesi harus pasrah didepak menjadi petugas posyandu di PKM Miangas jauh dari keluarga.
Kerusakan itu akhirnya Pjs Bupati Talaud Fransiscus Manumpil melakukan penataan kembali dan ketika dikonfirmasi membenarkan akan dikembalikannya ASN tenaga kesehatan yang kena mutasi.
“Ya, dikembalikan dengan alasan kemanusiaan. Pekan depan akan diserahkan nota dinas,” terang Manumpil.
Sontak kabar itu disambut sukacita Sovian Ambalau salah satu nakes yang dimutasi ke PKM Miangas.
“Terima kasih Bapak Pjs Bupati Talaud Fransiscu Manumpil sebagai perpanjangan tangan Gubernur Olly Dondokambey dan Wakil Gubernur Steven Kandouw (ODSK) yang mengembalikan kami ke tempat tugas masing-masing sesuai dengan kompetensi dan basik dan pendidikan kami masing-masing,” ungkap Sovian.
Kata Sovian, selama di Miangas ia terus merenung karena dipisah jauh dari keluarga.
“Saya kerja jauh dari istri dan anak-anak. Padahal kami demo karena menuntut hak kami. Tapi apalah daya,saya harus menjalankan SK mutasi walau tidak sesuai dengan tpoksi saya. Karena saya tenaga anestesi tapi, ditempatkan di Puskesmas Miangas,” pungkasnya.
Senada diungkapkan Yunita Dina Panlilan. Ia bersykur akan kembali sebagai tenaga kesehatan.
“Selama bertugas di Satpol PP, suasana kerjanya sangat aman, nyaman dan damai. Hanya saja, saya tidak ada tugas yang dikerjakan karena memang tidak ada pekerjaaan yang bisa saya kerjakan berhubungan dengan jabatan penata kelola layanan kesehatan di Satpol PP,” sebut dia.
Yunia bersyukur hal ini menjadi perhatian khusus Pjs Bupati Talaud Fransiscus Manumpil.
“Kami bertemu Pjs Bupati dan menerima kabar untuk dikembalikan ke tempat tugas semula. Beliau langsung memerintahkan pejabat terkait untuk mengembalikan kami ke tempat tugas kami semula. Secara khusus saya menyampaikan kepada Pak Bupati hal-hal terkait upaya yang sudah saya lakukan yang sudah dalam tahapan banding perkara di PT TUN Manado. Semua ditanggapi dan beliau berjanji akan menyelesaikan,” tandasnya. (inot)