Manadotempo Tomohon
Program bantuan sosial (bansos) untuk lansia yang selama ini menjadi perdebatan, sejatinya baru dimulai sejak tahun 2022. Program ini digagas untuk memberikan insentif kepada lansia yang berusia 65 tahun ke atas, mengingat lansia adalah kelompok rentan yang tidak lagi produktif seperti kelompok usia lainnya. Namun, upaya Pemkot Tomohon untuk memperluas jumlah penerima bansos lansia ini terbentur masalah anggaran.
Kepala Dinas Sosial Tomohon, Thomly Lasut, menjelaskan bahwa penolakan terhadap penambahan jumlah penerima bansos lansia ini menyebabkan hanya sebagian kecil dari jumlah total lansia yang bisa menikmati bantuan ini. “Padahal Pemkot Tomohon ingin agar semua lansia mendapatkan bantuan tanpa diskriminasi,” ujar Thomly.
Lebih lanjut, Pemkot Tomohon berkomitmen untuk tetap melanjutkan program bansos lansia hingga periode 2025-2030. Bahkan, pada tahun depan, Dinas Sosial berencana memperluas bantuan dengan memberikan dana khusus kepada komunitas-komunitas lansia seperti Lembaga Lanjut Usia Indonesia (LLI), Lembaga Pelayanan Sosial Lanjut Usia (LPSLU), serta organisasi sosial lainnya yang peduli terhadap kesejahteraan lansia. Termasuk juga organisasi pemuda binaan dinsos seperti Karang Taruna.
Kritik yang menyebut bahwa bansos ini diskriminatif dan hanya diberikan secara pilih kasih ditepis dinas Sosial Tomohon. Kadis mengatakan bansos lansia diberikan secara merata. “Omongan bahwa program ini sudah ada sejak kepemimpinan sebelumnya adalah tidak benar, karena bansos lansia baru resmi dijalankan sejak 2022,” jelas Thomly.
Pemerintah Kota Tomohon tetap berupaya agar jumlah penerima bansos dapat ditambah, sejalan dengan peningkatan kebutuhan masyarakat lansia yang termasuk kelompok rentan dan perlu perhatian khusus.
Program bansos lansia ini diharapkan menjadi langkah nyata dalam meningkatkan kesejahteraan lansia di Kota Tomohon, meski tantangan dalam hal anggaran masih terus menjadi hambatan.
#
#
#
#
#
#
#
#
#
#
#
