Manadotempo Tomohon.
Kota Tomohon, hampir empat tahun di bawah kepemimpinan Wali Kota Caroll Senduk, telah berhasil melewati berbagai tantangan berat. Mulai dari pandemi COVID-19 hingga masa perlambatan ekonomi, berbagai masalah ini mampu diatasi dengan baik oleh Pemerintah Kota Tomohon berkat kolaborasi kuat antara Caroll dan seluruh jajarannya.
Kesuksesan ini tak lepas dari dukungan jajaran birokrat dan ASN yang dipimpin oleh Sekretaris Kota Tomohon, Erwin Roring. Seluruh struktur pemerintahan dari tingkat kota hingga kelurahan telah bekerja bahu membahu bersama dengan kepala lingkungan, perangkat kelurahan, Tim Penggerak PKK, Posyandu, Puskesmas, hingga para guru. Mereka semua, sebagai tim orkestrasi yang dipimpin oleh Caroll Senduk, menjadi bagian penting dalam mewujudkan program-program yang berhasil.
Kini, dalam kontestasi Pilkada Kota Tomohon, Caroll Senduk kembali mencalonkan diri berpasangan dengan Sendy Rumajar. Pasangan ini membawa slogan “Keberlanjutan” yang menjadi harapan akan keberlanjutan dari capaian positif pemerintahan Caroll Senduk bersama jajarannya. Tak dapat dipungkiri, pejabat struktural hingga para ASN menginginkan keberlanjutan tersebut sebagai wujud atas kerja keras yang telah mereka bangun bersama.
Namun, belakangan ini, muncul narasi-narasi sumbang dari pesaing Caroll Senduk dan Sendy Rumajar yang mengatakan mengintimidasi ASN dan menyatakan ketidakberhasilan pemerintahan saat ini. Mantan birokrat senior, Drs. Edy Turang, menyayangkan tindakan intimidatif tersebut. Menurutnya, adalah sah bagi para pejabat dan ASN untuk melakukan pembelaan diri dalam menyampaikan keberhasilan pemerintahan selama ini, selama tidak melanggar aturan kampanye.
Sebagai ASN, mereka juga memiliki hak memilih dan menentukan pilihan politik mereka. Drs. Edy Turang menegaskan bahwa ASN tidak boleh diintimidasi atau ditekan dengan narasi yang merendahkan. ASN Tomohon merupakan orang-orang terdidik dan memahami siapa yang telah bekerja keras untuk kemajuan kota ini.
Untuk menjaga kondusivitas, Drs. Edy Turang mengajak seluruh pihak untuk menyerahkan pelaksanaan Pilkada kepada KPU dan Bawaslu, yang memiliki wewenang penuh dalam mengawal proses demokrasi. Menghormati budaya Tomohon yang dikenal dengan adat Tombulu, ia mengimbau agar para calon menjaga tutur kata dan tidak mengedepankan provokasi.
Kesuksesan Caroll Senduk memimpin Tomohon adalah hasil dari sinergi dengan ASN, pejabat, perangkat lingkungan, dan lurah. Menurutnya, merendahkan kinerja Wali Kota sama halnya dengan merendahkan upaya bersama seluruh jajaran pemerintah yang selama ini telah memberikan kontribusi nyata.