Pj Wali Kota Tomohon Ir. Fereydy Kaligis Buka Kegiatan Sosialisasi Stop Boros Pangan di Grand Master Resort

oleh -1014 Dilihat

Manadotempo Tomohon,

Penjabat Sementara (Pjs) Wali Kota Tomohon, Ir. Fereydy Kaligis, MAP, menghadiri dan membuka kegiatan Sosialisasi “Stop Boros Pangan” yang digelar di Grand Master Resort, Tomohon oleh dinas ketahanan pangan, Kegiatan ini dihadiri oleh Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Sulawesi Utara, Jemmy J.R. Lampus, M.Kes, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekretaris Daerah Kota Tomohon, Dra. Lily Solang, MM, Kepala Dinas Pangan Daerah Kota Tomohon, Dr. Novi Kainde, M.Si, serta para camat, lurah, dan jajaran Pemerintah Kota Tomohon.

 

Dalam sambutannya, Pj Wali Kota Kaligis menekankan pentingnya ketahanan pangan dan gizi sebagai isu strategis nasional. “Pemenuhan pangan merupakan hak setiap warga negara yang harus dijamin kualitas dan kuantitasnya, serta aman dan bergizi. Ini penting untuk mewujudkan sumber daya manusia yang sehat, cerdas, aktif, dan produktif,” ungkap Kaligis. Ia juga menyebutkan bahwa fenomena El Nino yang tengah berlangsung memberikan dampak signifikan terhadap ketahanan pangan di daerah.

Baca juga:  Cegah Pelanggaran, Bawaslu Sulut Sampaikan Peringatan Dini

Kaligis menjelaskan bahwa pemerintah telah melakukan langkah-langkah strategis untuk mengatasi dampak El Nino dan memastikan ketersediaan pangan, salah satunya melalui kerja sama Badan Pangan Nasional dengan berbagai stakeholder untuk menjaga pasokan dan harga pangan yang terjangkau bagi masyarakat. Kota Tomohon juga telah memanfaatkan fasilitas penyimpanan dingin (cool storage) untuk menyimpan produk pangan tertentu agar tidak mudah rusak.

Lebih lanjut, Kaligis mengimbau para lurah untuk memberikan motivasi kepada masyarakat dan petani agar mengikuti pola tanam yang tepat. “Sering kali, ketika kebutuhan pangan tinggi saat hari raya, ketersediaan justru kurang, sehingga kita terpaksa mengambil pangan dari luar daerah,” katanya. Selain itu, Kaligis juga menekankan pentingnya peran lurah dalam memantau dan memperhatikan kondisi warga miskin, khususnya untuk mencegah terjadinya stunting akibat kebutuhan pangan yang tidak terpenuhi.

Kaligis juga mengangkat masalah “food loss and waste” (FLW) atau pemborosan pangan yang merupakan tantangan besar dalam sistem pangan global saat ini. Berdasarkan laporan FAO, sekitar sepertiga dari pangan yang diproduksi terbuang setiap tahun, atau sekitar 1,3 miliar ton. Di Indonesia, masalah pemborosan pangan ini berkontribusi terhadap ketersediaan pangan yang tidak optimal.

Baca juga:  Steven Kandouw: Sehabis hujan pasti ada pelangi

“Badan Pangan Nasional terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat untuk mengurangi pemborosan pangan melalui gerakan selamatkan pangan,” lanjut Kaligis. Ia menyoroti pentingnya peran berbagai elemen masyarakat, termasuk tokoh agama dan tokoh masyarakat, dalam mengedukasi masyarakat untuk lebih bijak dalam mengonsumsi pangan.

Melalui kegiatan ini, diharapkan masyarakat dapat membiasakan diri untuk tidak membuang-buang makanan, mengambil makanan sesuai kebutuhan, serta mendonasikan makanan yang berlebih daripada membuangnya.

Kegiatan ini merupakan langkah konkret Pemkot Tomohon dalam mendukung misi nasional untuk meningkatkan kualitas hidup sumber daya manusia agar terbebas dari kemiskinan dan kebodohan, serta berupaya membangun sumber daya manusia yang unggul.

 

# # # # # # # # # # #

No More Posts Available.

No more pages to load.