Ini Sorotan Tajam Jefry Polii Terhadap Salah Satu Cawali Tomohon Saat Kampanye Akbar CSSR

oleh -3662 Dilihat

Manadotempo Tomohon,

Dalam kampanye akbar pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tomohon nomor urut 3, Caroll Senduk dan Sendy Rumajar (CSSR), di Stadion Babe Palar, Jefry Polii, SIK, menyampaikan orasi politik yang memaparkan rekam jejak salah satu kandidat calon Wali Kota Tomohon. Jepol, sapaan akrabnya, menyoroti perjalanan politik figur tersebut yang disebutnya penuh kontroversi dan dinamika berpindah-pindah partai.

 

Dalam orasinya, Jefry menyebut bahwa kandidat tersebut telah dua kali meninggalkan Partai Gerindra, dua kali keluar dari PDIP, serta pernah melanggar sumpah dan janji yang diucapkan atas nama Tuhan dan negara.

Menurut Jefry, kandidat ini pertama kali terjun ke politik pada 2004 sebagai calon legislatif dari PDIP di tingkat provinsi, namun gagal. Pada 2005, ia maju sebagai calon Wakil Wali Kota Tomohon dari PDIP, tetapi kembali gagal. Selanjutnya, pada 2014, ia berpindah ke Partai Gerindra dan berhasil menjadi anggota DPRD Provinsi serta menjabat Wakil Ketua DPRD. Pada Pilkada 2020, ia maju sebagai calon Wakil Wali Kota mendampingi Caroll Senduk dengan dukungan PDIP dan Gerindra. Namun, pada 2023, ia kembali keluar dari Gerindra untuk maju sebagai calon legislatif melalui PDIP dan kembali gagal.

Baca juga:  Kondisi Asrama Mahasiswa Sulut Di Bogor Memprihatinkan, Ini Usulan Komisi II Dewan Sulut

Kini, kandidat tersebut mencalonkan diri sebagai Wali Kota Tomohon, menghadapi dua partai besar yang sebelumnya pernah mendukung dan membesarkan namanya.

Jefry menegaskan bahwa rekam jejak dan digital seorang pemimpin harus transparan agar masyarakat tidak “membeli kucing dalam karung.” Ia menyebut perilaku politik kandidat tersebut sebagai “petualangan politik” yang hanya mengandalkan uang untuk membeli suara dan janji-janji yang sering diingkari.

“Rakyat harus tahu siapa yang benar-benar layak menjadi pemimpin. Jangan sampai kita dibutakan oleh materi. Kasihan rakyat. Sebagai wakil rakyat, saya punya kewajiban untuk mengungkap kebenaran ini,” ujar Jefry.

Selain menyoroti pengkhianatan terhadap partai, Jefry juga menuduh kandidat ini melanggar sumpah jabatan sebagai Wakil Wali Kota yang diucapkan atas nama Tuhan. Hal ini, menurut Jefry, terungkap dalam debat pamungkas Pilkada Tomohon beberapa waktu lalu.

Jefry optimis masyarakat Tomohon sudah cerdas dalam memilih pemimpin. “Rakyat sekarang sudah pintar. Kita tahu siapa yang layak memimpin Tomohon. Track record tidak bisa disembunyikan,” katanya di hadapan puluhan ribu pendukung CSSR.

Baca juga:  Rocky Wowor, Cindy Wurangian Dan Braien Waworuntu Dipercaya Ketua Fraksi

Kampanye akbar tersebut menjadi momentum bagi Jefry Polii dan pendukung CSSR untuk memperkuat komitmen memenangkan pasangan Caroll Senduk dan Sendy Rumajar. “Kami yakin CSSR adalah pilihan terbaik untuk melanjutkan pembangunan dan memimpin Tomohon ke arah yang lebih baik,” tutup Jefry.

Pilkada Tomohon 2024 diprediksi akan menjadi kontestasi yang ketat, dengan masyarakat sebagai penentu akhir. Semua kandidat kini dihadapkan pada ujian transparansi dan integritas di mata publik.

 

# # # # # # # # # # #

No More Posts Available.

No more pages to load.