Sulut, ManadoTEMPO- Desakan Anggota Komisi III DPR RI Fraksi Partai Gerindra, Martin Daniel Tumbelaka (MDT), agar pihak kepolisian segera menutup seluruh tambang ilegal di Sulawesi Utara, pasca tiga penambang ditemukan tewas di lubang tambang ilegal di Desa Tatelu, Kecamatan Dimembe, Kabupaten Minahasa Utara mendapatkan tanggapan dari anggota Komisi I DPRD Sulut, Henry Walukow, SE
Kepada wartawan Henry menyatakan sebagai representasi warga Sulut diparlemen harusnya Marthen Daniel.Tumbelaka (MDT) aspiratif mendengarkan dulu penjelasan penambang, bukan langsung memintakan agar tambang tambang rakyat ditutup.
” Ada ribuan warga Sulut yang menggantungkan hidupnya dari menambang apalagi multiplier effeck dari tambang juga mampu menopang roda perekonomian seperti ojek, pasar, bengkel, rumah makan dan lain sebagaimanya,” ungkap Legislator Demokrat ini.
Tambang Rakyat ini sudah menghidupi ribuan keluarga, apalagi di tengah Sulitnya mendaptkan pekerjaan. Ini harus nya nenjadi pertimbangan dan pemikiran sebelum menyatakan pendapatnya,” ujar Henry.
Henry juga menantang MDT untuk turun langsung ke.lokasi lokasi tambang dan berdialog dengan penambang, jangan sampai terkesen asal bunyi (Asbun) dan gagal paham.
Henry juga sangat menyayangkan dengan pernyataan MDT, harusnya tegas Henry
jika MDT Paham sebagai wakil rakyat mencarikan solusi, membantu mengurus perijinan bukan juatu membuat pernyataan yang menggelisahkan nasib penambang.
” Saya yakin banyak saudara saudara beliau bahkan yang memilih beliau kemarin berpofesi sebagai penambang,”tandasnya
Henry bahkan mengusullan agar MDT menggelar reses di seputaram tambang Tatelu
” Kalau perlu buat reses diseputaran tambang rakyat kami 5000-an penambang tatelu raya siap menyambut jika turlap dilokasi kami,” tantang HW.
Sebelumnya dalam berbagai media MDT meminta agar aparat penegak hukum bertindak tegas menertibkan tambang ilegal di Sulut.
(Deasy Holung)