SULUT, ManadoTEMPO – Ancaman penarikan saham BSG oleh Pemerintah Gorontalo menjadi perhatian serius bagi pansus LKPJ Gubernur Sulut tahun 2024.
Saat Pembahasan Pansus LKPJ dengan jajaran Direksi Bank SulutGo , Senin (14/04/2025) diruang rapat paripurna persoalan ini si ssproti oleh sejumlah anghota Pansus.
Anggota Pansus dari Fraksi Demokrat Hendry Walukow mempertanyakan informasi itu dan kesiapan Bank SulutGo apabila Gorontalo benar-benar menarik saham mereka.
“Bagaimana kesiapan Bank Sulut apabila Gorontalo tarik saham mereka karena akan berdampak pada berkurangnya modal inti. Terus, apabila Mega Coropora yang akan menambah kodal, tentu presentasi saham mereka akan melebihi Pemprov Sulut sebagai pemegang saham mayoritas,”ungkap Walukow.
Bahkan, anggota Pansus LKPJ, dari Fraksi PDI Perjuangan Hi. Ruslan Abdul Gani menyatakan kesiapan dirinya untuk membeli saham.
“Kalau betul Gorontalo akan menarik saham mereka, saya akan membeli saham di BSGm Bagaimana syarat dan ketentuannya. Harapan saya tidak pisah dari BSG,”ucap Politisi PDIP itu.
“Kalau memang dimungkinkan saya siap, saya memiliki juga Bank jadi saya paham betul bagaimana mekanismenya,” ungkap legislator Minut Bitung ini.
Namun anggota Dewan dari FPDP ini berharap agar Pemeirntah Gorontalo tidak menarik saham dan dapat membangun hubungan yang baik kembali.
Ketua Pansus Amir Liputo menyatakan bahwa Gorontalo adalah salah satu pendiri Bank SulutGo.
“Harus lakukan pendekatan kepada Gorontalo agar tidak jadi menarik saham mereka di BSG. Nantinya masalah kredit akan sangat bermasalah,”ingat Liputo.
Dirut BSG, Revalino Pepah menjelaskan terkait Gorontalo.
“Inikan uang negara. Yang rugi tentu negara. Kami sudah melakukan pendekatan kepada mereka (Gorontalo). Memang benar, akan terjadi masalah terkait penarikan kredit apabila hal itul terjadi. Untuk saham, tentu bisa saja di beli tapi ada persyaratan dan ikut FPT,”ujar Dirut BSG, Revalino Pepah.
(Deasy Holung)