SULUT, ManadoTEMPO -Louis Carl Schramm, SH.MH Sebagai wakil Ketua Komisi IV DPRD Sulut yang menjadi Mitra dari Dinas Kesehatan, yang juga menjalankan amanat Gubernur Sulut , Mayjen TNI Purn.Yulius Selvanus,SE agar RS milik Pemerintah yang ada di daerah ini seperti RS OD-SK diManado, RS Noongan dan sejumlah RS lainnya untuk bisa terus berbenah menyiapkan segala sesuatu menjadikan RS sebagai RS Rujukan , Health tourism.
Namun nyata dari pantauan ke 4 RS milik Pemprov Sulut ini didapati masih jauh dari harapan, padahal disisi lain Gubernur berupaya mendatangkan turis turis ke daerah ini.
Dalam Rapat LKPJ Gubernur bersama dinas Kesehatan, UPTD dan Direktur RS, Laboratorium dan balai, Louis Carl Schramm, secara gamblang membeberkan hasil diagnosa persoalan RS baik dengan mendengarkan penjelasan kadis maupun hasil turun lapangan.
“Persoalaan klasik RS, ada 3 yakni pertama Bocor dimana mana, harusnya seperti RS yang sudah Management BLUD harus bisa menyelesaikan, kedua, Persoalan internet harus berdiri sendiri tidak lagi bergantung pada dinas Kominfo , dan ketiga yakni BPJS, memang banyam yang harus diperbaiki,” tandas Ketya Gerindra Manado ini.
Di.ODSK saya lihat ada beberapa permaslaahan yakni kesiapaan RS untuk menunjang , Alat Hyperbalic, melakuman diving dan tiga minggu lalu, ada turis jerman dekompresi, bahwa puskesmas tidak.bisa.
Louis juga menyoroti belum adanya alat Hyperbarik di RS ODSK serta ruang pasien satu dengan lainnya yang tanpa Gorden.
” Saya berkunjung ke RS ODSK, saya pergi meninjau ke kelas 2 saya kaget, tidak ada hordeng. Jadi bagaimana orang yang saki, lalu tidur kena mataharu. Saya ingatkan penting untuk keyamanan pasien, demikian Ruang VVIP yang baru tersedia satu. Disana keunggukan adalah pasien cuci darah ada 25 pasien tetapi yang digunakan hanya 7 atau 8.itupun tidak maksima. Sayangkan.
Persoalan ini harus diselesaikan, sampaikan ke BSG CSR mereka arahkan ke RS, kita kedepan banyak ivent naisonal yang akan dipusatkan di Sulut,” tegas Louis.
Louis juga menyoroti Persoalan di RS Noongan yang seakan tidak pernah tuntas, mulai dari persoalan sepitac, ruangan bocor , bed dan berbagai hal. Sedangkan di RS.Manembo Nembo Louis berharap agar persoalan parkir dapat diatasi.
PLT Kadis Kesehatan Provinsi Sulut, dr. Rima F Lolong tak menampik berbagai persoalan yang terjadi di bidang kesehatan dan berjanji akan terus melalukan pembenahan dan berharap dukungan DPRD Sulut.
Direktur RSUP ODSK, dr. Lidya Tulus. dalam kesempatan ini menjelaskan Untuk hyperbarik RS ODSK memiliki ruangan dan di sudah siap sesuai master plan RS yang dibangun dari awal adalah untuk alat hyperbarik, tetapi alatnya itu belum tersedia.
“Jadi kami rrharap bisa dianggarkan di tahun 2025 pada APBD perubahan, karena mesin atau alat hyperbarik ini tidak bisa didapatkan dari Kementerian Kesehatan. Dari Kementerian Kesehatan hanya menyediakan, untuk layanan – layanan yang prioritas, sedangkan hyperbarik mungkin masih masuk dalam layanan inovasi sesuai kebutuhan daerah – daerah tertentu,” ungkap Tulus.
Dirinya juga tak menampik jika RS ODSK membutuhkan dana untuk pengadan gorden bagi pasien . demikian untuk Layanan Hemodialisa cuci darah yang tidak lagi difungsikan akibat
keterbatasan vendor.
(Deasy Holung)