Manadotempo Jakarta,
Wakil Wali Kota Tomohon, Sendy Rumajar, didampingi Kepala Dinas Pariwisata Daerah Kota Tomohon, Yudistira Siwu, menghadiri ajang bergengsi Franchise & License Expo Indonesia (FLEI) 2025 yang digelar di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan pada 16-18 Mei 2025. Kegiatan tahunan ini diprakarsai oleh Perhimpunan Waralaba dan Lisensi Indonesia (WALI) yang diketuai oleh Levita Supit, salah satu putri terbaik asal Kota Tomohon yang telah lama berkiprah di tingkat nasional.
Acara ini resmi dibuka oleh Menteri Koperasi dan UKM Republik Indonesia, Maman Abdurrahman, yang memberikan dukungan penuh terhadap pengembangan usaha waralaba dan lisensi di Indonesia.
Menariknya, Kota Tomohon menjadi satu-satunya daerah yang berpartisipasi dalam ajang strategis ini, dan kehadiran langsung Wakil Wali Kota Sendy Rumajar menjadi sorotan tersendiri. Dalam kesempatan tersebut, Rumajar memanfaatkan momentum untuk melakukan lobi strategis terkait pengembangan program waralaba di Kota Tomohon, serta menyosialisasikan dan mempromosikan Tomohon International Flower Festival (TIFF) 2025.
Partisipasi Kota Tomohon di FLEI 2025 merupakan hasil kolaborasi antara Pemerintah Kota Tomohon melalui Dinas Pariwisata, Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Tomohon yang diketuai Lukas Umboh, serta Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) Tomohon yang diketuai Lucia Goni. Dalam booth pameran yang disiapkan, delegasi Tomohon menampilkan berbagai potensi pariwisata unggulan, produk UMKM, serta mempromosikan ajang TIFF 2025 yang menjadi ikon internasional kota tersebut.
Menteri Maman Abdurrahman menyambut baik kehadiran Tomohon dalam pameran ini dan menyampaikan keinginannya untuk mengunjungi Kota Tomohon dalam gelaran TIFF 2025, khususnya untuk mendukung pembinaan UMKM di Sulawesi Utara. Ia juga menyoroti salah satu agenda utama dalam TIFF, yakni Tourism, Trade, Investment & Floriculture Expo, sebagai platform potensial dalam mendorong kemajuan UMKM lokal ke tingkat nasional dan internasional.
Kehadiran Tomohon dalam ajang FLEI 2025 menandai langkah progresif dalam membangun jejaring nasional sekaligus memperkuat branding kota sebagai destinasi wisata berbasis budaya, perdagangan, dan florikultura.