Manadotempo Manado,
Anggota Bawaslu Republik Indonesia Divisi SDM, Organisasi, dan Diklat, Dr. Herwyn J. H. Malonda, S.Pd., S.H., M.Pd., M.H., secara resmi membuka kegiatan Diskusi Kelompok Terpumpun (DKT) Pembinaan Evaluatif untuk Pengembangan SDM Pengawas Pemilu di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Manado, Kamis (10/10/2025).
Kegiatan ini diikuti oleh civitas akademika IAIN Manado, dosen, peneliti, serta jajaran Bawaslu Provinsi dan Kabupaten/Kota se-Sulawesi Utara.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut, Anggota Bawaslu Provinsi Sulawesi Utara Erwin Sumampouw dan Steven Linu, serta beberapa pimpinan dan anggota Bawaslu dari berbagai provinsi di Indonesia. Hadir pula para anggota Bawaslu kabupaten/kota se-Sulawesi Utara, mahasiswa, dan civitas akademika IAIN Manado yang turut berpartisipasi aktif dalam diskusi.
Dalam sambutannya, Herwyn menyampaikan apresiasi kepada IAIN Manado atas kemitraan strategis yang terjalin dengan Bawaslu dalam memperkuat pengembangan sumber daya manusia pengawas pemilu yang berintegritas dan berkarakter.
“Kerjasama dengan perguruan tinggi keagamaan seperti IAIN Manado bukan sekadar kolaborasi kelembagaan, melainkan bagian dari ikhtiar moral untuk membangun pengawas pemilu yang tidak hanya cerdas secara teknis, tetapi juga memiliki keimanan spiritual dan kesadaran sosial,” ujar Herwyn.
Ia menjelaskan bahwa kegiatan DKT ini memiliki makna strategis sebagai ruang refleksi untuk menilai pola pembinaan SDM pengawas Pemilu 2024, sekaligus menjadi wahana pembelajaran untuk menemukan model pembinaan yang lebih adaptif menghadapi Pemilu dan Pilkada 2029.
Selain itu, kegiatan ini juga diharapkan menjadi wadah integrasi antara pengetahuan ilmiah, pengalaman lapangan, dan nilai-nilai religiusitas.
“Bawaslu meyakini bahwa pengawasan pemilu bukan hanya tugas teknis, tetapi juga panggilan moral dan ibadah sosial. Karena itu, evaluasi pembinaan SDM harus menyentuh tiga dimensi penting: kompetensi, karakter, dan kesadaran etis,” tambahnya.
Ayat tersebut, kata Herwyn, menjadi pengingat bahwa pembinaan SDM bukan hanya peningkatan kemampuan teknis, tetapi juga peningkatan moral dan spiritual.
Ke depan, Bawaslu RI berkomitmen membangun SDM pengawas pemilu yang memiliki integritas moral, kompetensi digital, kepedulian sosial, serta semangat kolaboratif dengan perguruan tinggi dan masyarakat sipil.
“Melalui kegiatan ini, kami berharap lahir rumusan dan rekomendasi strategis untuk Blueprint Pengembangan SDM Pengawas Pemilu 2026–2031, yang berpijak pada refleksi, riset, dan nilai kebangsaan serta keagamaan,” ungkapnya.
Menutup sambutannya, Herwyn mengutip pesan KH. Ahmad Dahlan:
“Jangan berhenti belajar, karena berhenti belajar berarti berhenti berpikir, dan berhenti berpikir berarti berhenti hidup.”
“Semoga kegiatan ini menjadi ladang amal intelektual dan spiritual bagi kita semua dalam menjaga kualitas demokrasi Indonesia,” pungkasnya.
Sebagai bagian dari kegiatan ini, turut dilaksanakan penanaman pohon di area samping aula IAIN Manado sebagai simbol komitmen Bawaslu dalam menjaga keberlanjutan dan keseimbangan lingkungan.





